KEPUTUSAN
KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA
NOMOR : 006/KN/72
TAHUN 1972
TENTANG
LAMBANG GERAKAN PRAMUKA
Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
Menimbang : a. bahwa
lambang Gerakan Pramuka termaktub dalam Anggaran Dasar Pramuka pasal 6 berupa
gambar Tunas Kelapa;
b. bahwa tunas kelapa sebagai gambar kiasan
mempunyai arti simbolik yang penting, maka harus dipahami dan diingat oleh
seyiap Pramuka, dan oleh karena itu uraian tentang arti kiasan itu harus
sederhana, sehingga mudah dipahami dan mudah diingat oleh anak-anak.
Mengingat : 1. Keputusan
I MPRS No. XXVII/MPRS/1966;
2. Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 238
Tahun 1961 juncto Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 12 Tahun 1971;
3. Putusan Musyawarah Majelis Permusyawaratan Pramuka,
di Pandaan, Jawa Timur, tanggal 12 s.d. 20 Oktober 1970.
MEMUTUSKAN
Pertama : Mencabut
Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. 15/KN/67 Tahun 1967, tentang
Lambang Gerakan Pramuka.
Kedua : Menetapkan
gambar silhouette tunas kelapa yang tertera dalam lampiran Surat Keputusan ini
sebagai lambang Gerakan Pramuka.
Ketiga : Menetapkan
uraian arti kiasan lambang Gerakan Pramuka seperti yang tertera dalam lampiran
Surat Keputusan ini.
Keempat : Pemakaian
lambang Gerakan Pramuka sebagai lencana dan penggunaannya dalam sistem
tanda-tanda, bendera, papan nama, dan lain sebagainya, diatur dalam
Petunjuk-petunjuk Penyelenggaraan.
Keputusan ini
berlaku mulai sejak ditetapkan.
Ditetapkan
di : Jakarta.
pada
tanggal : 31 Januari 1972.
Kwartir
Nasional Gerakan Pramuka
Ketua
Hamengku
Buwono IX.
LAMPIRAN SURAT
KEPUTUSAN
KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA
NOMOR 06/KN/72
TAHUN 1972
TENTANG
LAMBANG GERAKAN PRAMUKA
I. Gambar
Silhouette tunas kelapa, lambang Gerakan Pramuka

II. Uraian arti kiasan lambang Gerakan Pramuka.
Satu : Buah Nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan
cikal dan istilah cikal bakal di Indonesia berarti : penduduk aseli yang
pertama, yang menurunkan generasi baru.
Jadi lambang buah Nyiur
yang tumbuh itu mengkiaskan, bahwa tiap Pramuka merupakan inti bagi
kelangsungan hidup bangsa Indonesia
Dua : Buah Nyiur dapat bertahan lama dalam
keadaan yang bagaimanapun djuga.
Jadi lambang itu
mengkiaskan, bahwa setiap Pramuka adalah seorang yang rokhaniah dan jasmaniah
sehat, kuat dan ulet serta besar tekadnya dalam menghadapi segala tantangan
dalam hidup dan dalam menempuh segala ujian dan kesukaran untuk mengabdi tanah
air dan bangsa Indonesia.
Tiga : Nyiur dapat tumbuh di mana saja, yang
membuktikan besarnya daya-upayanya dalam menyesuaikan dirinya dengan keadaan
sekelilingnya.
Jadi lambang itu
mengkiaskan, bahwa tiap Pramuka dapat menyesuaikan diri dalam masjarakat dimana
ia berada dan dalam keadaan yang bagaimanapun juga.
Empat : Nyiur bertumbuh menjulang lurus ke atas dan
merupakan salah satu pohon yang tertinggi di Indonesia.
Jadi lambang itu
mengkiaskan, bahwa tiap Pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus jakni
yang mulia dan djudjur dan ia tetap tegak tidak mudah diombang-ambingkan oleh
sesuatu.
Lima : Akar Nyiur yang bertumbuh kuat dan erat di
dalam tanah melambangkan bahwa tekad dan kejakinan tiap Pramuka mempunjai dan
berpegang kepada dasar-dasar dan landasan-landasan yang baik, benar, kuat dan
nyata, ialah tekad dan keyakinan yang dipakai olehnya untuk memperkuat diri
guna mencapai cita-citanja.
Enam : Nyiur adalah pohon yang serbaguna, dari ujung
hingga akarnya. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap Pramuka adalah manusia
yang berguna dan membaktikan diri dan kegunaannya kepada kepentingan tanah air,
bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta kepada umat
manusia.
Bapak Pramuka
|
SIAPAKAH BELIAU ?
Sri Sultan Hamengkubuwono IX ( Sompilan Ngasem,
Yogyakarta, 12 April 1912 - Washington, DC, AS, 1 Oktober 1988 ) adalah
seorang Raja Kasultanan Yogyakarta dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta.
Beliau juga Wakil Presiden Indonesia yang kedua antara tahun 1973-1978.
Beliau juga dikenal sebagai Bapak Pramuka Indonesia, dan pernah menjabat
sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka (1961 - 1974)
Biografi
Lahir di Yogyakarta dengan nama GRM Dorojatun pada 12 April 1912, HamengkubuwonoIX adalah putra dari Sri Sultan Hamengkubuwono VIII dan Raden Ajeng Kustilah. Diumur 4 tahun Hamengkubuwono IX tinggal pisah dari keluarganya. Dia memperoleh pendidikan di HIS di Yogyakarta, MULO di Semarang, dan AMS di Bandung. Pada tahun 1930-an beliau berkuliah di Universiteit Leiden, Belanda (”SultanHenkie”). Hamengkubuwono IX dinobatkan sebagai Sultan Yogyakarta pada tanggal 18 Maret 1940 dengan gelar “Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Kanjeng Sultan HamengkubuwonoSenopati Ing Alogo Ngabdurrokhman Sayidin Panotogomo Kholifatulloh Ingkang Kaping Songo”. Beliau merupakan sultan yang menentang penjajahan Belanda dan mendorong kemerdekaan Indonesia. Selain itu, dia juga mendorong agar pemerintah RI memberi status khusus bagi Yogyakarta dengan predikat “Istimewa”. Sejak 1946 beliau pernah beberapa kali menjabat menteri pada kabinet yang dipimpin Presiden Soekarno. Jabatan resminya pada tahun 1966 adalah ialah Menteri Utama di bidang Ekuin.
Pada tahun 1973 beliau diangkat sebagai wakil
presiden. Pada akhir masa jabatannya pada tahun 1978, beliau menolak untuk
dipilih kembali sebagai wakil presiden dengan alasan kesehatan. Namun, ada
rumor yang mengatakan bahwa alasan sebenarnya ia mundur adalah karena tak
menyukai Presiden Soeharto yang represif seperti pada Peristiwa Malari dan
hanyutpadaKKN.
Minggu malam pada 1 Oktober 1988 ia wafat di George Washington University Medical Centre, Amerika Serikat dan dimakamkan di pemakaman para sultan Mataram di Imogiri. |
Sejarah Kepramukaan Dunia
|
A. Pendahuluan
Kalau kita mempelajari sejarah pendidikan
kepramukaan kita tidak dapat lepas dari riwayat hidup pendiri gerakan
kepramukaan sedunia Lord Robert Baden Powell of Gilwell.
Hal ini disebabkan pengalaman beliaulah
yang mendasari pembinaan remaja di negara Inggris. Pembinaan remaja inilah
yang kemudian tumbuh berkembang menjadi gerakan kepramukaan.
B. Riwayat hidup Baden Powell
Lahir tanggal 22 Pebruari 1857 dengan nama
Robert Stephenson Smyth. Ayahnya bernama powell seorang Professor Geometry di
Universitas Oxford, yang meninggal ketika Stephenson masih kecil.
Pengalaman
Baden Powell yang berpengaruh pada kegiatan kepramukaan banyak sekali dan
menarik diantaranya :
a. Karena
ditinggal bapak sejak kecil, maka mendapatkan pembinaan watak ibunya.
b.
Dari kakaknya mendapat latihan keterampilan berlayar, berenang, berkemah,
olah raga dan lain-lainnya.
c.
Sifat Baden Powell yang sangat cerdas, gembira, lucu, suka main musik,
bersandiwara, berolah raga, mengarang dan menggambar sehingga disukai
teman-temannya.
d. Pengalaman di India sebagai
pembantu Letnan pada Resimen 13 Kavaleri yang berhasil mengikuti jejak kuda
yang hilang di puncak gunung serta keberhasilan melatih panca indera kepada
Kimball O’Hara
e. Terkepung bangsa Boer di kota
Mafeking, Afrika Selatan selama 127 hari dan kekurangan makan.
f. Pengalaman
mengalahkan Kerajaan Zulu di Afrika dan mengambil kalung manik kayu milik
Raja Dinizulu.
Pengalaman
ini ditulis dalam buku “Aids To Scouting” yang merupakan petunjuk bagi
Tentara muda Inggris agar dapat melaksanakan tugas penyelidik dengan baik.
William
Smyth seorang pimpinan Boys Brigade di Inggris minta agar Baden Powell
melatih anggotanya sesuai dengan pengalaman beliau itu.
Kemudian
dipanggil 21 pemuda dari Boys Brigade di berbagai wilayah Inggris, diajak
berkemah dan berlatih di pulau Browns Sea pada tanggal 25 Juli 1907 selama 8
hari.
Tahun 1910 BP pensiun dari tentara dengan pangkat
terakhir Letnan Jenderal. Pada tahun 1912 menikah dengan Ovale St. Clair
Soames dan dianugerahi 3 orang anak. Beliau mendapat titel Lord dari Raja
George pada tahun 1929 Baden Powell meninggal tanggal 8 Januari 1941 di
Nyeri, Kenya, Afrika.
C. Sejarah Kepramukaan Sedunia
Awal tahun 1908 Baden Powell menulis pengalamannya untuk acara latihan
kepramukaan yang dirintisnya. Kumpulan tulisannya ini dibuat buku dengan
judul “Scouting For Boys”. Buku ini cepat tersebar di Inggris dan
negara-negara lain yang kemudian berdiri organisasi kepramukaan yang semula
hanya untuk laki-laki dengan nama Boys Scout.
Tahun 1912 atas bantuan adik perempuan beliau, Agnes didirikan organisasi
kepramukaan untuk wanita dengan nama Girl Guides yang kemudian diteruskan
oleh istri beliau.
Tahun 1916 berdiri kelompok pramuka usia siaga dengan nama CUB (anak
serigala) dengan buku The Jungle Book karangan Rudyard Kipling sebagai
pedoman kegiatannya. Buku ini bercerita tentang Mowgli si anak rimba yang
dipelihara di hutan oleh induk serigala.
Tahun 1918 beliau membentuk Rover Scout bagi mereka yang telah berusia 17
tahun. Tahun 1922 beliau menerbitkan buku Rovering To Success (Mengembara
Menuju Bahagia). Buku ini menggambarkan seorang pemuda yang harus mengayuh
sampannya menuju ke pantai bahagia.
Tahun 1920 diselenggarakan Jambore Dunia yang pertama di Olympia Hall,
London. Beliau mengundang pramuka dari 27 Negara dan pada saat itu Baden
Powell diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The World).
Tahun 1924 Jambore
II di
Ermelunden, Copenhagen, Denmark
Tahun 1929 Jambore III
di Arrow Park, Birkenhead, Inggris
Tahun 1933 Jambore
IV di Godollo,
Budapest, Hongaria
Tahun 1937 Jambore
V di
Vogelenzang, Blomendaal, Belanda
Tahun 1947 Jambore
VI di Moisson,
Perancis
Tahun 1951 Jambore VII di
Salz Kamergut, Austria
Tahun 1955 Jambore VIII di sutton
Park, Sutton Coldfild, Inggris
Tahun 1959 Jambore IX
di Makiling, Philipina
Tahun 1963 Jambore
X di
Marathon, Yunani
Tahun 1967 Jambore XI
di Idaho, Amerika Serikat
Tahun 1971 Jambore XII di
Asagiri, Jepang
Tahun 1975 Jambore XIII di
Lillehammer, Norwegia
Tahun 1979 Jambore XIV di
Neishaboor, Iran tetapi dibatalkan
Tahun 1983 Jambore XV di
Kananaskis, Alberta, Kanada
Tahun 1987 Jambore XVI di Cataract
Scout Park, Australia
Tahun 1991 Jambore XVII di Korea Selatan
Tahun 1995 Jambore XVIII di Belanda
Tahun 1999 Jambore XIX di Chili,
Amerika Selatan
Tahun 2003 Jambore XX di Thailand
Tahun 1914 beliau menulis petunjuk untuk kursus Pembina Pramuka dan baru
dapat terlaksana tahun 1919. Dari sahabatnya yang bernama W.F. de Bois
Maclarren, beliau mendapat sebidang tanah di Chingford yang kemudian
digunakan sebagai tempat pendidikan Pembina Pramuka dengan nama Gilwell Park.
Tahun 1920 dibentuk Deewan Internasional dengan 9 orang anggota dan Biro
Sekretariatnya di London, Inggris dan tahun 1958 Biro Kepramukaan sedunia
dipindahkan dari London ke Ottawa Kanada. Tanggal 1 Mei 1968 Biro kepramukaan
Sedunia dipindahkan lagi ke Geneva, Swiss.
Sejak tahun 1920 sampai 19 Kepala Biro Kepramukaan Sedunia dipegang
berturut-turut oleh Hebert Martin (Inggris). Kolonel J.S. Nilson (Inggris),
Mayjen D.C. Spry (Kanada) yang pada tahun 1965 diganti oleh R.T. Lund 1 Mei
1968 diganti lagi oleh DR. Laszio Nagy sebagai Sekjen.
Biro Kepramukaan sedunia Putra mempunyai 5 kantor kawasan yaitu Costa Rica,
Mesir, Philipina, Swiss dan Nigeria. Sedangkan Biro kepramukaan Sedunia Putri
bermarkas di London dengan 5 kantor kawasan di Eropa, Asia Pasifik, Arab,
Afrika dan Amerika Latin.
|
Sejarah
Kepramukaan Indonesia
|
A. Pendahuluan
Pendidikan Kepramukaan di Indonesia merupakan salah satu segi pendidikan
nasional yang penting, yang merupakan bagian dari sejarah perjuangan bangsa
Indonesia. Untuk itu perlu diketahui sejarah perkembangan Kepramukaan di
Indonesia.
B. Sejarah
Singkat Gerakan Pramuka
Gagasan Boden Powell yang cemerlang dan menarik itu akhirnya menyebar ke
berbagai negara termasuk Netherland atau Belanda dengan nama Padvinder. Oleh
orang Belanda gagasan itu dibawa ke Indonesia dan didirikan organisasi oleh
orang Belanda di Indonesia dengan nama NIPV (Nederland Indische Padvinders
Vereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda).
Oleh pemimpin-pemimpin gerakan nasional dibentuk organisasi kepanduan yang
bertujuan membentuk manusia Indonesia yang baik dan menjadi kader pergerakan
nasional. Sehingga muncul bermacam-macam organisasi kepanduan antara lain JPO
(Javaanse Padvinders Organizatie) JJP (Jong Java Padvindery), NATIPIJ
(Nationale Islamitsche Padvindery), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery),
HW (Hisbul Wathon).
Dengan adanya larangan pemerintah Hindia Belanda menggunakan istilah
Padvindery maka K.H. Agus Salim menggunakan nama Pandu atau Kepanduan.
Dengan meningkatnya kesadaran nasional setelah Sumpah Pemuda, maka pada tahun
1930 organisasi kepanduan seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan), PPS (Pandu
Pemuda Sumatra) bergabung menjadi KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia). Kemudian
tahun 1931 terbentuklah PAPI (Persatuan Antar Pandu Indonesia) yang berubah
menjadi BPPKI (Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia) pada tahun 1938.
Pada waktu pendudukan Jepang Kepanduan di Indonesia dilarang sehingga tokoh
Pandu banyak yang masuk Keibondan, Seinendan dan PETA.
Setelah tokoh proklamasi kemerdekaan dibentuklah Pandu Rakyat Indonesia pada
tanggal 28 Desember 1945 di Sala sebagai satu-satunya organisasi kepanduan.
Sekitar tahun 1961 kepanduan Indonesia terpecah menjadi 100 organisasi
kepanduan yang terhimpun dalam 3 federasi organisasi yaitu IPINDO (Ikatan
Pandu Indonesia) berdiri 13 September 1951, POPPINDO (Persatuan Pandu Puteri
Indonesia) tahun 1954 dan PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia)
Menyadari kelemahan yang ada maka
ketiga federasi melebur menjadi satu dengan nama PERKINDO (Persatuan
Kepanduan Indonesia).
Karena masih adanya rasa golongan yang tinggi membuat Perkindo masih lemah.
Kelemahan gerakan kepanduan Indonesia akan dipergunakan oleh pihak komunis
agar menjadi gerakan Pioner Muda seperti yang terdapat di negara komunis.
Akan tetapi kekuatan Pancasila dalam Perkindo menentangnya dan dengan bantuan
perdana Menteri Ir. Juanda maka perjuangan menghasilkan Keppres No. 238 tahun
1961 tentang Gerakan Pramuka yang pada tanggal 20 Mei 1961 ditandatangani
oleh Pjs Presiden RI Ir Juanda karena Presiden Soekarno sedang berkunjung ke
Jepang.
Di dalam Keppres ini gerakan pramuka oleh pemerintah ditetapkan sebagai
satu-satunya badan di wilayah Indonesia yang diperkenankan menyelenggarakan
pendidikan kepramukaan, sehingga organisasi lain yang menyerupai dan sama
sifatnya dengan gerakan pramuka dilarang keberadaannya.
C. Perkembangan
Gerakan Pramuka
Ketentuan dalam Anggaran Dasar gerakan pramuka tentang prinsip-prinsip dasar
metodik pendidikan kepramukaan yang pelaksanaannya seperti tersebut di atas
ternyata banyak membawa perubahan sehingga pramuka mampu mengembangkan
kegiatannya. Gerakan pramuka ternyata lebih kuat organisasinya dan cepat
berkembang dari kota ke desa.
Kemajuan Gerakan Pramuka akibat dari sistem Majelis Pembimbing yang
dijalankan di tiap tingkat, dari tingkat Nasional sampai tingkat Gugus Depan.
Mengingat kira-kira 80 % penduduk Indonesia tinggal di pedesaan dan 75 %
adalah petani maka tahun 1961 Kwarnas Gerakan Pramuka menganjurkan supaya
para pramuka mengadakan kegiatan di bidang pembangunan desa. Pelaksanaan
anjuran ini terutama di Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur dan Jawa Barat
menarik perhatian Pimpinan Masyarakat. Maka tahun 1966 Menteri Pertanian dan
Ketua Kwartir Nasional mengeluarkan instruksi bersama pembentukan Satuan
Karya Taruna Bumi. Kemudian diikuti munculnya saka Bhayangkara, Dirgantara
dan Bahari. Untuk menghadapi problema sosial yang muncul maka pada tahun 1970
menteri Transmigrasi dan Koperasi bersama dengan Ka Kwarnas mengeluarkan
instruksi bersama tentang partisipasi gerakan pramuka di dalam
penyelenggaraan transmigrasi dan koperasi. Kemudian perkembangan gerakan
pramuka dilanjutkan dengan berbagai kerjasama untuk peningkatan kegiatan dan
pembangunan bangsa dengan berbagai instansi terkait.
|
|||
Motto
Gerakan Pramuka
|
MOTTO GERAKAN PRAMUKA
Motto Gerakan Pramuka merupakan bagian terpadu
proses pendidikan untuk mengingatkan setiap anggota Gerakan Pramuka
bahwa setiap megikuti kegiatan berarti mempersiapkan diri untuk mengamalkan
kode kehormatan Pramuka.
Motto Gerakan Pramuka adalah “ SATYAKU
KUDARMAKAN DARMAKU KUBAKTIKAN “
Manfaat Motto Gerakan Pramuka terhadap Jiwa anggota
Pramuka, antara lain :
1.
Menanamkam rasa percaya diri.
2.
Menambah semangat pengabdian pada
masyarakat, bangsa dan negara.
3.
Siap mengamalkan Satya dan Darma
Pramuka.
4.
Rasa bangga sebagai Pramuka.
5.
Memiliki Buadaya Kerja yang
dilandasi pengabdiannya.
Motto
Gerakan Pramuka wajib dihayati dan selalu diingat bagi anggota Pramuka dalam
merealisasikan pengamalan Satya dan Darma Pramuka dalam kehidupan sehari
hari.
Untuk
meningkatkan kebanggaan dan kekompakan dalam satuan Gerakan Pramuka (mis.
Ambalan), disamping wajib menggunakan Motto Gerakan Pramuka juga
diperbolehkan membuat motto Satuan di satuan masing-masing.
|
Alat dan
Cara Pengiriman Isyarat dengan Morse
|
Kita mengenal berbagai macam cara dan alat untuk
menyampampaikan isyarat morse antara lain sebagai berikut
Berikut
ini aneka arti untuk pengiriman tanda morse dengan menggunakan peluit atau
lainnya :
![]()
Untuk
menyampampaikan isyarat morse dengan alat bendera dilakukan seperti di bawah
ini :
![]() |
M o r s e
|
Morse sebenarnya nama orang Amerika yang menemukan
sebuah cara agar setiap manusia dapat saling berhubungan. Cara tersebut
ditemukannya pada tahun 1837 tetapi baru dapat diterima untuk dipergunakan di
seluruh dunia tahun 1851 dalam Konferensi Internasional.
Semboyan morse dapat dilakukan dengan berbagai cara
antara lain :
1. Suara,
yaitu dengan menggunakan peluit
2. Sinar yaitu dengan menggunakan senter
3. Tulisan yaitu dengan menggunakan titik (.) dan
setrip (-)
4. Bendera yaitu dengan bendera morse.
Berikut ini adalah kode morse yang telah disepakati
bersama.
![]() ![]() |
|||
Baris Berbaris
|
PERATURAN BARIS BARIS
(P.B.B)
( Bag. I )
Peraturan Baris Berbaris yang digunakan di
lingkungan Pramuka ada dua macam yakni Baris berbaris menggunakan tongkat dan
tanpa tongkat. Untuk baris berbaris menggunakan tongkat memiliki tata cara
tersendiri di lingkungan Pramuka. Adapun baris berbaris tanpa menggunakan
tongkat mengikuti tata cara yang telah diatur dalam Peraturan Baris Berbaris
milik TNI/POLRI .
Apa itu Baris Berbaris ?
Baris Berbaris
a. Pengertian
Baris berbaris adalah suatu ujud latuhan fisik, yang
diperlukan guna menanamkan kebiasaan dalam tata cara kehidupan yang diarahkan
kepada terbentuknya suatu perwatakan tertentu.
b. Maksud dan tujuan
1) Guna menumbuhkan sikap jasmani
yang tegap tangkas, rasa disiplin dan rasa tanggung jawab.
2) Yang dimaksud dengan
menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas adalah mengarahkan pertumbuhan
tubuh yang diperlukan oleh tugas pokok, sehingga secara jasmani dapat
menjalankan tugas pokok tersebut dengan sempurna.
3) Yang dimaksud rasa
persatuan adalah adanya rasa senasib sepenanggungan serta ikatan yang sangat
diperlukan dalam menjalankan tugas.
4) Yang dimaksud rasa
disiplin adalah mengutamakan kepentingan tugas di atas kepentingan pribadi
yang pada hakikatnya tidak lain daripada keikhlasan penyisihan pilihan hati
sendiri.
5) Yang dimaksud rasa
tanggung jawab adalah keberanian untuk bertindak yang mengandung resiko
terhadap dirinya, tetapi menguntungkan tugas atau sebaliknya tidak mudah
melakukan tindakan-tindakan yang akan dapat merugikan.
Aba-aba
a. Pengertian
Aba-aba adalah suatu perintah yang diberikan oleh
seseorang Pemimpin kepada yang dipimpin untuk dilaksanakannya pada waktunya
secara serentak atau berturut-turut.
b. Macam aba-aba
Ada tiga macam aba-aba yaitu :
1) Aba-aba petunjuk
2) Aba-aba peringatan
3) Aba-aba pelaksanaan
1. Aba-aba petunjuk dipergunakan
hanya jika perlu untuk menegaskan maksud daripada aba-aba
peringatan/pelaksanaan.
Contoh:
a) Kepada Pemimpin Upacara-Hormat - GERAK
b) Untuk amanat-istirahat di tempat - GERAK
2. Aba-aba peringatan adalah
inti perintah yang cukup jelas, untuk dapat dilaksanakan tanpa ragu-ragu.
Contoh:
a) Lencang kanan – GERAK (bukan lancang kanan)
b) Istirahat di tempat - GERAK (bukan
ditempat istirahat)
3. Aba-aba pelaksanaan adalah
ketegasan mengenai saat untuk melaksanakan aba-aba pelaksanan yang dipakai
ialah:
a) GERAK
b) JALAN
c) MULAI
a. GERAK: adalah untuk
gerakan-gerakan kaki yang dilakukan tanpa meninggalkan tempat dan
gerakan-gerakan yang memakai anggota tubuh lain.
Contoh:
-jalan
ditempat -GERAK
-siap
-GERAK
-hadap
kanan
-GERAK
-lencang
kanan
-GERAK
b. JALAN: adalah utuk
gerakan-gerakan kaki yang dilakukan dengan meninggalkan tempat.
Contoh:
-haluan kanan/kiri- JALAN
-dua langkah ke depan -JALAN
-satu langkah ke belakang- JALAN
Catatan:
Apabila gerakan meninggalkan tempat itu tidak
dibatasi jaraknya, maka aba-aba harus didahului dengan aba-aba peringatan
–MAJU
Contoh:
-maju - JALAN
-haluan
kanan/kiri
- JALAN
-hadap kanan/kiri
maju - JALAN
-melintang kanan/kiri
maju - JALAN
Tentang istilah: “maju”
Pada dasarnya digunakan sebagai aba-aba
peringatan terhadap pasukan dalam keadaan berhenti.
Pasukan yang sedang bergerak maju, bilamana harus
berhenti dapat diberikan aba-aba HENTI.
Misalnya:
Ada aba-aba hadap kanan/kiri maju - JALAN karena
dapat pula diberikan aba-aba : hadap kanan/kiri henti GERAK.
Ada aba-aba hadap kanan/kiri maju-JALAN karena
dapat pula diberikan aba-aba : hadap kanan/kiri henti GERAK.
Balik kana maju/JALAN, karena dapat pula
diberikan aba-aba : balik kanan henti-GERAK.
Tidak dapat diberikan aba-aba langkah tegap maju JALAN, aba-aba belok
kanan/kiri maju-JALAN terhadap pasukan yang sedang berjalan dengan langkah
biasa, karena tidak dapat diberikan aba-aba langkah henti-GERAK, belok
kanan/kiri-GERAK.
Tentang aba-aba : “henti”
Pada dasarnya aba-aba peringatan henti digunakan
untuk menghentikan pasukan yang sedang bergerak, namun tidak selamanya
aba-aba peringatan henti ini harus diucapkan.
Contoh:
Empat langkah ke depan –JALAN, bukan barisan –
jalan. Setelah selesai pelaksanaan dari maksud aba-aba peringatan, pasukan
wajib berhenti tanpa aba-aba berhenti.
c. MULAI : adalah untuk
dipakai pada pelaksanaan perintah yang harus dikerjakan berturut-turut.
Contoh: - hitung
-MULAI
-tiga bersaf
kumpul -MULAI
4. Cara memberi aba-aba
a) Waktu memberi aba-aba,
pemberi aba-aba harus berdiri dalam sikap sempurna dan menghadap pasukan,
terkecuali dalam keadaan yang tidak mengijinkan untuk melakukan itu.
b) Apabila aba-aba itu
berlaku juga untuk si pemberi aba-aba, maka pemberi aba-aba terikat pada
tempat yang telah ditentukan untuknya dan tidak menghadap pasukan.
Contoh: Kepada Pembina Upacara – hormat – GERAK
Pelaksanaanya :
Pada waktu memberikan aba-aba mengahdap ke
arah yang diberi hormat sambil melakukan gerakan penghormatan bersama-sama
dengan pasukan.
Setelah penghormatan selesai dijawab/dibalas
oleh yang menerima penghormatan, maka dalm keadaan sikap sedang memberi
hormat si pemberi aba-aba memberikan aba-aba tegak : GERAK dan kembali ke
sikap sempurna.
c) Pada taraf permulaan
aba-aba yang ditunjukan kepada pasukan yang sedang berjalan/berlari, aba-aba
pelaksanaan gerakannya ditambah 1 (satu) langkah pada waktu berjala, pada
waktu berlari ditambah 3 (tiga) langkah.
Pada taraf lanjutan, aba-aba pelaksanaan
dijatuhkan pada kaki kanan ditambah 2 (dua) langkah untuk berjalan / 4 (empat)
langkah untuk berlari.
d) Aba-aba diucapkan dengan suara
nyaring-tegas dan bersemangat.
e) Aba-aba petunjuk dan peringatan
pada waktu pengucapan hendaknya diberi antara.
f) Aba-aba pelaksanaan pada waktu
pengucapan hendaknya dihentakkan.
g) Antara aba-aba peringatan dan
pelaksanaan hendaknya diperpanjang disesuaikan dengan besar kecilnya pasukan.
h) Bila pada suatu bagian
aba-aba diperlukan pembetulan maka dilakukan perintah ULANG !
Contoh: Lencang kanan = Ulangi – siap GERAK
Sumber/ Referensi :
1. Pedoman Penyelenggaraan Paskibraka -
Depdiknas.
2. Peraturan Baris Berbaris - Pusdiklat
TNI-AD
|
||||
Peta
Lapangan
|
Tujuannya untuk menggambarkan keadaan atau kondisi
suatu lapangan dan daerah sekitarnya dalam skala yang lebih kecil.
Peralatan yang perlu dipersiapkan dalam pembuatan
peta lapangan ini adalah :
1. Pensil Teknik 2B
2. Penggaris panjang
3. Busur derajat
4. Kertas buffalo
5. Kompas bidik
6. Meja kerja
Hal - hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan peta lapangan.
1. Penentuan Skala
Hal
ini berkaitan erat dengan luas lapangan yang akan digambar dan kertas gambar
yang akan dipergunakan sehingga apa yang ada di lapangan dan daerah
sekitarnya yang dekat dengan lapangan tersebut dapat tergambar semuanya.
2. Penentuan Batas dan Sudut Batas
Lapangan
Setelah
diketahui batas lapangannya maka batas-batas tersebut dibidik dari tengah lapangan
dengan kompas bidik untuk diketahui berapa sudut batas lapangan tersebut.
Penggambaran peta lapangan harus menghadap ke utara.
3. Pengukuran Jarak dari Pusat ke
Sudut Batas Lapangan
Pengukuran
ini dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu agar diketahui dengan pasti
jarak antara pusat dengan sudut lapangan dan juga jarak antara sudut yang
satu dengan sudut yang lainnya.
4. Penggambaran lapangan
Pengerjaan terakhir adalah menggambarkan sket yang
telah didapat dari pengukuran- pengukuran tadi ke dalam kertas gambar. Untuk
mempermudah pemberian keterangan diberi penomeran pada tiap sudut dan
keterangan lainnya.
Untuk lebih jelasnya dapat diperhatikan gambar peta
lapangan berikut :
![]()
|
||||
Pengunaan Atribut Penggalang Putra
|
Pengunaan
Tanda Umum/ Atribut pada Seragam Pramuka Penggalang Putra
Suatu hari orang tua peserta didik
bertanya tentang cara pemasangan tanda atribut pada pakaian pramuka, karena
putra-putrinya telah menginjak usia Penggalang dan akan membuatkan baju untuk
mereka. Menjelaskan satu persatu tanda – tanda pada atribut di pakaian
Pramuka, memang tidak efektif. Maka muncullah ide bikin gambarnya, seperti di
bawah ini, tentu saja berdasarkan pada PP tentang tanda umum gerakan pramuka.
Semoga bermanfaat.
( Tanda lokasi/ wilayah, satuan
dan badge daerah sekedar contoh, diambil dalam satu wilayah ).
![]() |
||||||||
Ukuran TKU Penggalang
|
TKU untuk Pramuka Penggalang
![]()
a. Semua
TKU untuk Pramuka Penggalang dibuat dari kain,
b. Tanda tingkat Penggalang Ramu :
1) berbentuk huruf V, dengan sisi
pendek 1,3 cm dan sisi panjang kaki 4,5 cm, dan kedua kaki itu membentuk sudut 120 derajat,
berwarna dasar merah. Sisi panjang kaki-kaki hurf V itu lurus
2) di dalam kedua kaki huruf V itu terdapat
gambar mayang terurai (bertangkai bunga tiga buah) dan berwarna puti
3) Garis tepi dari huruf V berwarna hitam
4) Jumlah bentuk huruf V : satu buah
|
|||||||||
Pokok
Pokok Penjelasan dan Penjabaran Dasa Darma
|
Pokok - Pokok Pengertian
1. Dasadarma adalah ketentuan moral. Karena itu,
Dasadarma memuat pokok-pokok moral yang harus ditanamkan kepada anggota
Pramuka agar mereka dapat berkembang menjadi manusia berwatak, warga Negara
Republik Indonesia yang setia, dan sekaligus mampu menghargai dan mencintai
sesame manusia dan alam ciptaan Tuhan Yang Mahaesa.
2. Republlik Indonesia adalah
Negara hukum yang berdasarkan falsafah Pancasila, Karena itu, rumusan
Dasadarma Pramuka berisi penjabaran dari Pancasila dalam kehidupannya
sehari-hari.
3. Dasadarma
yang berarti sepuluh tuntunan tingkah laku adalah sarana untuk melaksanakan
satya (janji, ikar, ungkapan kata haaati). Dengan demikian, maka Dasadarma
Pramuka pertama-tama adalah ketentuan pengamalan dari Trisatya dan kemudian
dilengkapi dengan nilai-nilai luhur yang bermanfaat dalam tata kehidupan.
Penjelasan masing-masing Darma
1. Darma pertama: Takwa kepada Tuhan Yang Mahaesa
1. Pendahuluan
Apa yang tercantum di dalam Trisatya tentang
menjalankan kewajiban terhadap Tuhan dan yang terdapat dalam Dasadarma
pertama sudah harus sedikit dibedakan bahwa:
Di dalam Trisatya, ungkapan itu merupakan janji
(ikrar) seseorang yang diresapkan dalam hati atau dirinya sedangkan dalam
hati atau dirinya sedngkan yang ada di dalam Dasadarma pertama adalah
perwujudannya secara kongret dalam tingkah laku ataupun sikapnya,
Atau dengan kaata lain yang ada di dalam Trisatya
itu merupakan sesuatu yang ada di dalam batin dan yang terdapat di dalam
darma adalah yang tampak lahiriah. Oleh karena itu yang terdapat di dalam Dasadarma
bukanlah suatu pengulangan, tetapi penekan
2. Pengertian
1). Takwa
1.1) Pengertian takwa adalah
bermacam-macam, antara lain: bertahan, luhur, berbakti, mengerjakan
yang utama dan meninggalakan yang tercela, hati-hati, terpelihara, dan lain-lain.
2.1) Pada hakekatnya takwa adalah usaha dan
kegiatan seseorang yang sangat utama dalam perkembangan hidupnya. Bagi bangsa
Indonesia yang berketuhanan Yang Mahaesa, yang menjadi tujuan hidupnya adalah
keselamatan, perdamaian, persatuan dan kesatuan baik didunia maupun dikhirat,
Tujuan hidup ini hanya dapat dicapai semata-mata dengan takwa kepada Tuhan
Ynag Mahaesa, yaitu:
a. Bertahan terhadap godaan-godaan hidup, berkubu
dan berperisal untuk memelihara diri dari dorongan hawa nafsu.
b. Taat melaksanakan ajaran-ajaran Tuhan,
mengerjakan yang baik dan berguna serta menjauhi segala yang buruk dan yang
tidak berguna bagi dirinya maupun bagi masyarakat serta seluruh umat manusia.
c. Mengembalikan,
menyerahkan kepada Tuhan segala darma bakti dan amal usahanya untuk
mendapatkan penilaian; sebagaimana Tuhan menghendaki sikap ini merupakan
sikap seseorang kepada pribadi lain yang dianggap mengatasi dirinya, bahkan
mengatasi segala-galanya, sehingga seseorang menyatakan hormat dan baktinya,
serta memuji, meluhurkan dan lain-lain terhadap pribadi lain yang dianggap
Maha agung itu,
2). Tuhan
Di sini kita dapat mencoba memahami pengertian kita
tentang Tuhan baaik berpangkal dari kemanusiaan yang antara lain dianugerahi
akal budi, maupun dari wahyu Tuhan sendiri yang terdapat dalam kitab suci
yang diturunkan kepada kita melalui para Nabi/ Rosul.
1.1) Dari segi
kemanusiaan (akal budi), Tuhan adalah zat yang ada secara mutlak yang ada
dengan. Zat yang menjadi sumber atau sebab adanya segala sesuatu di dalam
alam semesta (couse prima atau sebab pertama).
Karena itu, Dia tidak dapat disamakan atau
dibandingkan dengan apa saja yang ada. Dia mengatasi, melewati, dan menembus segala-galanya.
2.1) Dari wahyu Tuhan sendiri yang
dianugerahkan kepada kita melalui firman atau sabdaNya di dalam Kitab suci,
kita dapat mengetahui bahwa Dia adalah pencipta Yang Maha Kuasa, Maha Murah,
lagi Maha Penyayang Tuhan menjadikan alam semesta termasuk manusia tanpa
mengambil suatu bahan atau menggunakan alat. Hanya kaarena afirman-Nya, alam
semesta ini menjadi ada. Yang semula tidak ada menjadi ada, dari tingkat yang
paling rendah sampai tingkat yang paling tinggi dan luhur. Dari yang tiada
bernyawa kepada yang bernyawa dan berjiwa, Dari hasil karya Tuhan itu, kita
dapat mengenal segala macam sifat Tuhan yang melebihi dan mengatasi apa yang
terdapat di dalam alam semesta ini, terutama dari wahyu Tuhan sendiri. Kita
juga dapat memahami kegaiban Tuhan. Oleh karena itu, kita tidak dapat
membandingkan zat kodrat sifat Ilahi dengan yang ada dalam ala mini. Hal ini
juga termasuk dengan sifat Tuhan Yang Mahaesa. Namun sebagai insane manusia,
kita akan berusaha memahami apa arti esa pada Tuhan itu.
3.1) Esa=
satu/tunggal.
Maksudnya bukanlah “satu” yang dapat dihitung. Satu
yang dapat dihitung adalah satu yang dapat dibagi atau disbanding-bandingkan.
Maka, satu atau esa pada Tuhan adalah mutlak. Satu/tunggal yang tidak dapat
dibagi-bagi dan dibandingkan.
“Tiada Tuhan selain Allah”.
3). Berbicara tentang pengertian
takwa kepada Tuhan Yang Mahaesa tidak dapat dipisahkan daari pengertian
moral, budi pekerti, dan akhlak.
Moral, budi pekerti atau akhlak adalah sikap yang
digerakan oleh jiwa yang menimbulkan tindakan dan perbuatan manusia terhadap
Tuhan, terhadap sesamamanusia, sesame makhluk, dan terhadap diri sendir.
Akhlak terhadap Tuhan Yang Mahaesa meliputi cinta, takut, harap,
syukur, taubat, ikhlas terhadap Tuhan, mencintai atau membenci kare Tuhan.
Akhlak terhadap Tuhan Yang Mahaesa mengandung unsure-unsur takwa, berimankepada
Tuhan Yang Mahaesa, dan berbudi pekerti yang luhur.
Akhlak terhadap sesame manusia atau terhadap
masyarakat mencakup berbakti kepada orang tua, hubungan baik antara sesame,
malu, jujur, ramah, tolong menolong, harga menghargai, memberi maaf, memelihara
kekeluargaan, dan lain-lainnya. Akhalakterhadap sesame manusia mengandung
unsur hubungan kemanusia mengandung unsure hubungan kemanusiaan yang baik
akhlak terhadap sesama akhluk Tuhan yang hidup ataupun benda mati mencakup
belas kasih, suka memelihara, beradab, dan sebagainya,
Akhlak terhadap sesame makhluk Tuhan mengandung
unsur peri
kemanusiaan.
Akhlak terhadap diri sendiri meliputi: memelihara
harga diri, berani membela hak, rajin tanggungjawab, menjauhkan diri dari
takabur, sifat-sifat bermuka dua sifat pengecut, dengki, loba, tamak, lekas
putus asa, dan sebagainya.
Akhlak terhadap diri sendiri mengandung unsure
budi pekerti yang luhur, berani mawas diri, dan mampu menyesuaikan diri.
3. Pelaksanaan
1. Sesuai dengan tujuan Gerakan
Pramuka yang mengarahkan anak didik menjadi manusia yang berkepribadian dan
berwatak luhur, dan juga karena falsafah hidup bangsa Indonesia berdasarkan
Pancasila, maka sudahseharusnyalah iman kepada Tuhan dari masing-masing anak
didik itu diperdalama dan diperkuat.iman anak didik kepada Tuhan itu bellum
cukup kalau hanya kita berikan pengajaran lisan/tertullis tanpa ada
perwujudan kongkret dalam tingkah lakkku kehidupan anak didik.
Maka, apa yang diimani dari agama dan kepercayaan
tentang Tuhan haruslah dijabarkan dalam sikap hidupnya yang nyata dan dapat
dirasakan oleh lingkungannya, karena itu akan terdapat kepicangan
apabila Gerakan Pramuka hanya dapat mengemukakan ajaran tentang
takwa kepada Tuhan Yang Mahaesa ini, tetapi kurang memberikan bimbingan dan
kesempatan kepada peserta didik untuk melaksanakan darmanya yang pertama ini.
Untuk mewujudkan cita-cita Gerakan Pramuka, dalam hal ini banyak caran dan
metode yang dapat dilaksanakan, sesuai dengan tingkat umur dan kemampuan anak
didik dan kepercayaan masing-masing.
Cara atau metode dapaat berlainan, tetapi tujuannya
kiranya hanya satu, ialah terciptanya manusia Indonesia yang utuh dan
sempurna (Pancasilais).
Segala macam ketentuan moral/kebaikan yang tersimpan
dalamajaran agama (seperti tertera dalam darma-darma yang
berikut)seharusnyalah dikembangkan dalam sikap hidup anak didik. Darma-darma
itu merupakan bentuk-bentuk perwujudan kongret dari takwanya kepada Tuhan di
samping doa, sembahyang, dan bentuk peribadatan lain.
Sebagai Contoh.
Sikap cinta dan kasih saying, etia, patuh, adil,
jujur, suci,dan lain-lain adalah merupakan pengejawantahan dan perwujudan
dari ketakwaan seseorang kepada Tuhan. Sulit untuk mengatakan bahwa
sebenarnya tidak jujur orang mengarahkan dia itu takwa kepada Tuhan, tetapi dalamhidupnya
dia bertindak dan bersikap membenci, curang, tidak adil, dan sebagainya
terhadap sesamanya.
2. Maka dari itu,
dalam prakteknya, mengembangan ketakwaan kepada Tuhan dapat dilaksanakan
dalam segala kegiatan kepramukaan mulai dari bermain dampai kepada bekerja
sama dan hidup bersama.
Dalam kegiatan permainan, kita sudah dapat menamkan
sifat-sifat jujur, patuh, setia dan tabah.
Kalau anak sudah dibiasakan bermaian seperti itu,
maka dia akan berkembang menjadi pribadi yang baik, berwatak luhur dan
berkepribadian.
Akhirnya, akan berguna bagi sesame manusia,
masyarakat, bangsa dan negaranya. Semua ini tiada lain didasarkan pada
takwanya kepada Tuhan.
3. Menuntun anak untuk melaksanakan ibadah,
4. Menyelenggarakan peringatan-peringatan
hari besar agama.
5. Menghormati orang beragama lain.
6. Menyelenggarakan cermah keagamaan.
7. Menghormati orang tua.
2. Darma kedua: Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia
a. Pengertian
1. Tuhan Yang Mahaesa
telah menciptakan seluruh alam semesta yang terdiri dari manusia, binatang,
tumbuhan-tumbuhan, dan benda-benda alam.
Bumi, alam, hewan, dan tumbuh-tumbuhan tersebut
diciptakan Allah bagi kesejahteraan manusia.Karena itu, sudah selayaknya
pemberian Allah ini dikelola, dimanfaatkan, dan dibangun.
Sebagai makhluk Tuhan yang lengkap dengan akal budi,
rasa, karsa dan karya, serta dengan kelima inderia manusia patut mengetahui
makna seluruh ciptaan-Nya.
Wajar dan pantaslah Pramuka, secara alamiah,
melimpahkan cinta kepada alam sekitarnya (benda alam, satwa, dan
tumbuh-tumbuhan), kasih sayang kepada sesama manusia dan sesama hidup serta
menjaga kelestariannya.
Kelestarian benda alam, satwa, dan tumbuh-tumbuhan
perlu dijaga dan dipelihara kaarena hutan tanah, pantai, fauna, dan
flora serta laut merupakan sumber alam yang perlu dikembangan untuk menunjang
kehidupan generasi kini dan dipelihara kelestariannya untuk kehidupan
generasi mendatang.
Di samping itu, sebagai Negara kepulauan pemanfaatan
wilayah pesisir dan lautan yang sekaligus memelihara kelestarian sumber ala
mini dengan menanggulangi pencemaran laut, perawatan hutan, hutan bakau dan
hutan payau, serta pengembangan budi daya laut menduduki tempat yang penting
pula.
2. Yang dimaksud dengan cinta dan
kasih saying apabila manusia dapat ikut merasakan suka dan derita alam
sekitarnya khususnya manusia. Kelompok-kelompok manusia ini merupakan
bangsa-bangsa dari Negara yang terdapat di dunia ini. Bila kita ingindan mau
mengerti dan bergaul dengan bangsa lain maka rasa kasih sayanglah yang dapat
mendekatkan kita dengan siapa pun. Dengan demikian, akan terciptalah
perdamaian dan persahabatan antar manusia maupun antar bangsa.Khususnya
sebagai seorang Pramuka menganggap Pramuka lainnya baik dan Indonesia maupun
dari bangsa lain sebagai saudaranya kaarena masing-masing mempunyai satya dan
darma sebagai ketntuan moral. Pramuka Indonesia yang bertujuan menjadi
manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur sudah sepantasnyalah jika ia
berusaha meninggalkan watak yang dapat menjauhkan ia dengan ciptaan Tuhan
lainnya dengan memiliki sifat-sifat yang penuh rasa cinta dan kasih sayang.
3. Darma ini adalah tuntunan untuk
mengamalkan sila kedua dari Pancasila
b. Pelaksanaan dalam hidup sehari-hari.
1) Membawa peserta didik kea lam bebas kebun raya
agar mengetahui dan mengenal berbagai jenis tumbuhn-tumbuhan, Anjurkanlah
kepada meereka memelihara tenaman di rumah masing-masing. Hal ini dapat
dijadikan persyaratan untuk mencapai tanda kecakapan khusus.
2) Begitu pula halnya sikap kita terhadap binatang,
perkenalakan peserta didik dengan sifat masing-masing jenis binatang untuk
mengetahui manfaatnya. Anjurkan juga memelihara dengan baik binatang yang
mereka miliki.
a).Kasih sayang sesama manusia tidak lepas dari perwujudan kerendahan diri
manusia sebagai makhluk terhadap keagungan pencipta-Nya. Ketakwaan kita
kepada Tuhan Yang Mahaesa wajib dihayati sepanjang hidup. Di samping
itu, perlu membangun watak utama antara lain, tidak mementingkan diri
pribadi, menghargai orang lain meskipun tidak sebangsa dan seagama. Demikian
pula, bersaudara dengan Pramuka sedunia.
b).Siapa pun yang kita kenal dan kita dekati lambat-laun akan timbul rasa
cinta alam dan kasih saying sesama manusia. Rasa inilah yang dapat menggugah
rasa dekat dengan Alkhalik, karena tidak terhalang oleh rasa benci, marah dan
sifat-sifat yang tidak terpuji, dengan demikian, kita menyadari keagungan
Tuhan Yang Mahaesa.
3. Darma Ketiga : Patriot yang sopan dan
ksatria
a. Pengertian
1. Patriot berarti putra tanah air, sebagai
seorang warga Negara Reoublik Indonesia, seorang Pramuka adalah putra yang
baik, berbakti, setia dan siap siaga membela tanah airnya.
2. Sopan adalah tingkah laku yang
halus dan menghormati orang lain. Orang yang sopan bersikap ramah tamah dan
bersahabat bukan pembenci dan selalu disukai orang lain.
3. Ksatria adalah orang yang gagah berani dan jujur.
Ksatria juga mengandung arti kepahlawanan, sifat gagah berani dan jujur.
Jadi, kata ksatria mengandung makna keberanian, kejujuran, dan kepahlawanan.
4. Seorang Pramuka yang mematuhi darma
ini, bersama-sama dengan warga Negara yang lain mempunyai satu kata hati dan satu
sikap mempertahankan tanah airnya, menjunjung tinggi martabat bangsanya.
5. Darma ini adalah tuntunan
untuk mengamalkan Pancasila ketiga.
b. Pelaksanaan dalam Hidup Sehari-hari
1. Membiasakan dan
mendorong anggota Pramuka untuk:
*). menghormati dan memahami serta menghayati
lambing Negara, bendera sang Merah Putih dan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
*). mengenal nilai-nilai luhur bangsa
Indonesia sepeerti kekeluaargaan, gotong-royong, ramah tamah,
religious, dan lain-lain.
*). Mencintai bahasa, seni budaya, dan sejarah
Indonesia.
*). Mengerti, menghayaati, mengamalkan dan
mengamankan Pancasila.
2. Mengenal adapt-istiadat
suku-suku bangsa di Indonesia.
3. Mengutamakan
kepentingan umum dari pada kepentingan diri pribadi. Selalu membantu dan
membela yang lemah dan yang benar.
4. Membiasakan diri
berani mengakui kesalah dan membenaarkan yang benar.
5. Menghormati orang tua, guru
dan pemimpin.
4. Darma keempaat: Patuh dan suka
bermusyawarah.
1. Pengertian
Patuh berarti setia dan bersedia melakukan sesuaaatu
yang sudah disepakati dan ditentukan.
Musyawarah adalah laku utama seorang democrat yang
menghormati pendapat orang lain. Orang yang suka bermusyawarah terhindar dari
sikap yang otoriter dan semau sendiri. Dalam setiap gerak dan tindakan yang
menyangkut orang lain, seorang lain baik dengan orang-orang yang terikat
dalam pekerjaan atau dalam bentuk-bentuk organisasi.
Darma adalah tuntunan untuk mengamalkan Pancasila
keempat.
2. Pelaksanaan dalam Hidup
Sehari-hari
Membiasakan diri untuk menepati janji, mematuhi
peraturan yang ditetapkan di gugusdepan dan mematuhui peraaaaturan di RT/RK,
kampung dan desa, sekolah dan peratur perundang-undangan yang berlaku.
Misalnya, setia mengikuti latihan membayar iuran,
menaati peraturan lalu llintas dan lain-lain.
Belajar mendengar pendapat orang, menghargai gagasan
orang lain.
Membiasakan untuk merumuskan kesepakatan dengan
memperhaaatikan kepentingan orang banyak
Membiasakan diri untuk bermusyawarah sebelum
melaksanakan suatu kegiatan (misalnya akan berkemah, widyawisata dan
lain-lain.
5. Darma kelima: Rela menolong dan tabah
a. Pengertian
1. Rela atau ikhlas adalah perbuatan yang
dilakukan tanpa memperhitungkan untung dan rugi (tanpa pamrih). Rela menolong
berarti melakukan perbuatan baik untuk kepentingan orang lain yang kurang
mampu. Dengan maksud, agar orang yang ditolong itu dapat menyelesaikan
maksudnya atau kemudian mampu merampungkan masalah seta tantangan yang
dihadapi.
2. Tabah atau ulet adalah
suatu sikap jiwa tahan uji. Meskipun seseorang mengetahui bahwa menjalankan
tugasnya akan menghadapi kesulitan, tetapi ia tidak mundur dan tidak ragu.
3. Darma ini adalah tuntunan
untuk mengamalkan Pancasila sila kelima.
b. Pelaksanaan dalam Hidup sehari-hari
1. Membiasakan diri
cepat menolong kecelakaan tanpa diminta
2. Membantu
menyeberang jalan untuk orang tua, wanita.
3. Memberi tempat di
tempat umum kepada orang tua dan wanita.
4. Membiasakan secara
bertahap untuk mengatasi masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari di
rumah, dan dimasyarakat..
6. Darma keenam : Rajin, terampil, dan gembira
a.
Pengertian
1. Rajin
Manusia dibedakan dengan makhluk hidup yang lain
kaarena ia diciptakan mempunyai akal budi. Dengan demikian harus mengmbangkan
diri dengan membaca, menulis, dan belajar, Dengan perkataan lain, ia
menjalani proses kodrati dalam mendidik diri.
Lebih-lebih lagi, perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi telah melejit demikian cepat, maka menjadi kewajiban kita semua
untuk mendorong anak didik (juga orang dewasa) untuk selalu rajin belajar,
selalu berusaha dengan tekun, senantiasa tetap mengembangkan dirinya, dan
selalu tertib melaksanakan tugas.
2. Terampil
Setiap manusia haarus beeerupaya untuk dapat berdiri
di atas kaki sendiri. Untuk hal itu, yang menjadi syarat utama adalah
keahlian dan keterampilan serta dapat mengerjakan suatu tugas dengan cepat
dan tepat dengan hasil yang baik.
3. Gembira
Manusia itu hidup dan menghidupi dengan mencari
jalan bagaimana hidup yang baik. Untuk itu ia harus bekerja mencari nafkah,
dan bersama-sama dengan orang lain ia bekerja sama.
Banyak kesulitan, rintangan, dan hambatan yang
dihadapi. Dan tantangan ini akan diatasi dengan dorongan motivasi yang kuat.
Suatu upaya untuk mendapat motivasi ini adalah manusia harus dapat berfikir
cerah, berjiwa tenang, dan seimbang.
Hal ini dapat dicapai bila manusia selalu mencari
hal-hal yang positip dan optimistis.
Sikap positip, optimis ini diperoleh dengan laku
yang riang sehingga menimbulkan suasana gembira. Kegembiraan adalah perasaan
senang dan bangga yang menimbulkan kegiatan dan bahkan rasa keberanian.
4. Rajin, terampil, dan gembira perlu
selalu diterapkan dalam setiap usaha dan kegiatan.
b. Pelaksanaan dalam Hidup Sehari-haari
1) Rajin
1. Biasakan
membaca buku yang baik.
2. Biasakan untuk
membuaat karya tulis.
3. Selenggarakan diskusi-diskusi untuk belajar;
mengolah pikiran, mengemukakan pendapat.
4. Tentukan jadwal harian yang tetap untuk belajar.
Belajar selama dua jam sehari adalah layak.
5. Atur kegiatan dengan menyesuaikan dengan kegiatan di
sekolah, di rumah dan Gerakan Pramuka.
6. Membiasakan untuk menyusun jadwal kegiatan
sehari-hari.
2) Bekerja
1. Jelaskan bahwa
dibalik kesulitan, kegagalan, dan kekewaan selalu terdapat
hal-hal yang baik dan berguna.
2. Biasakan bekerja
menurut manfaat dan disesuaikan dengan kemampuan.
3. Jangan terlula
cepat menegur, mengkertik atau menyalahkan orang lain.
4. Hargai dan
atonjolkan suatu prestasi kerja.
5. Berikan beban dan
tugas yang terus berkembang.
6. Berusaha untuk
bekerja dengan rencana.
7. Bergembiralah dalam
tiap usaha.
8. Selesaikan setiap
tugas pekerja, jangan tunda sampai esok hari.
3) Terampil
1. Pilihlah suatu
jenis kemahiran dan keahlian yang sesuai dengan bakat.
2. Latih
terus-menerus.
3. Jangan cepat puas
setelah selesai mengerjakan sesuatu.
4. Mintalah tuntunan
dari orang yang lebih berpengalaman.
5. Jangan menolak
tugas pekeerjaan apa pun yang diberikan pada Saudara.
Laksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai
dengan kemampuan yang ada.
7. Darma ketujuh: Hermat, cermat, dan bersahaja
a. Pengertian
1) Hemat
1. Hemat bukan beraaati
“kikir” tetapi lebih terarah kepada dapatnya seorang Pramuka melakukan dan
mengunakan suatu secara tepat menurut kegunaannya.
2. Secara rohaniah,
dapat berarti suatu usaha memerangi hawa nad\fsu manusia dari keinginan
berlebihan yang merugikan diri sendiri dan orang lain; (uang, mendisiplinkan
diri sendiri).
Menghemat bukan berarti a social tapi untuk lebih
memungkinkan dalam memberi kemungkinan usaha social ke pihak lain, (luang,
tenaga, waktu dan sebagainya) yang lebih menguntungkan.
3.
Secara
material, dapat berarti memanfaaatkan sesua(materi) menurut keperluan
sehingga usaha tidak berguna dapat dibendung sehingga dapat berguna bagi dia
sendiri dan ornag lain.
2) Cermat
Cermat lebih berarti “ teliti” sikap lakku seorang
Pramuka harus senantiasa teliti baik terhadap dirinya sendiri (introspeksi)
maupun yang datangnya dari laur dirinya sehingga ia senantiasa waspada.
Hal ini dapat dilakukan melalui proses berfikir,
mengitung, dan mempertimbangkan segala sesuatu, untuk berbuat. Seorang
Pramuka harus cerdas, terampil agar ia senantiasa terhindar dari kekeliruan
dan kesalahan.
Ia harus berusaha untuk
berbuat sesuatu dengan terencana dan yang bermanfaat.
3) Bersahaja
Hal ini lebih berarti, sederhana kesederhanaan yang
wajar dan tidak berlebih-lebihan sehingga dapat memberi kemungkinan
penggambaran jiwa untuk (penampilan diri) dan menimbulkan kemampuan untuk
hidup dengan apa yang didapat secaara halal tanpa merugikan diri sendiri dan
ornag lain. Ia harus dapat menyerasikan antara keinginkan dan kemampuan,
Bersahaja juga dapat berarti keberanian untuk menyatakan sesuatu yang
sebenarnya.
b. Pelaksanaan dalam Hidup Sehari-hari
Menggunakan waktu dengan tepat ke sekolah, tidur,
makan, latihan dan sebagainya.
Tidak ceroboh.
Bertindak dengan teliti pada waktu yang tepat agar
ia tidak dirusakkan oleh keinginan jahat dari luar.
Sadar akan dirinya sebagai suatu pribadi.
Berpakaian yang sederhana tanpa perhiasan yang
berlebihan-lebihan
Meneliti sahulu sebellllum berbuat sesuaatu agar
terjadi ketepatan di dalam pelaksanaannya.
Penggunaan listrik (siang hari dimatikan).
Pengguna air tidak terbuang percuma.
Memeriksa pekerjaan sebellllum diserahkan kepada
Pembina.
Menggunakan uang jajaan dengan hemat.
Membiasakan anak belanja kewarung dan pasar dengan
teratur.
Memberi anak tanggung jawab untuk tugs di rumah dan
lain=lain.
Membiasakan untuk menabung
Bekerja berdasarkan manfaat dan rencana
8. Darma kedelapan: Disiplin, berani dan Setia
a. Pengertian
1. Disiplin dalam pengertian yang
luas berarti paaaaaatuh dan mengikuti pemimpin dan atau ketentuan dan
peraturan.
2. Dalam pengertian yang lebih khusus,
disiplin berti mengekang dan mengendalikan diri.
3. Berani adalah suatu sikap mental untuk bersedia
menghadapi dan mengatasi suatu masalah dan tantangan.
4. Setia berarti tetap pada suatu pendirian dan ketentuan.
5. Dengan demikian, maka berdisiplin tidak secara
membabi buta melaksanakan perintah, ketentuan dan peraturan, sebagai manusia ciptaan
Tuhan, seseorang harus berani berbuaaaat berdasarkan pertimbangan dan
nilai yang lebih tinggi.
b. Pelaksanaan dalam Hidup Sehari-haaaari
1. Berusaha untuk
mengendalikan dan mengatur diri (self disiplin).
2. Mentaati
peraaturan.
3. Menjalani ajaran
dari ibadah agama,
4. Belajaaar untuk
menilai kenyataan, bukti dan kebenaran suatu keterangan (informasi).
5. Patuh dengan
pertimbangan dan keyakinan.
9. Darma kesembilan: Bertanggungjawab
dan dapat dipercaya
a. Pengertian dan Pelaksanaan dalan Hidup
sehari-hari.
1. Yang dimaksud dengan bertanggungjawab ialah:
Pramuka
itu bertanggungjawab atas segala sesuatu yang diperbuat baik atas perinnntah
maupun tidak, terutama secara pribadi bertanggungjawab terhadap Negara,
bangsa, masyarakat dan keluarga misalnya :
a. Segala sesuatu yng diperintahkan kepadanya, harus dilakukan
dengan penuh rasa tanggungjawab.
b. Segala sesuatu yang dilakukan atas kehendak sendiri
dilakukan dengan penuh rasa tanggungjawab.
c. Pramuka harus berani bertanggungjawab atas suatu tindakan
yang diambil, di luar perintah yang diberikan kepadanya karena perintah
tersebut tidak dapat atau sulit dilaksanakannya,
d. Seorang Pramuka tidak akan mengelakkan suaatu tanggungjawab
dengan suatu alasan yang dicari-cari,
Tujuannya adalah mendidik dan memasukkan suaaatu
tanggungjawab yang besar kepadanya.
2. Yang dimaksud dengan dapat dipercaya ialah: Pramuka
itu dapat dipercaya, baik perkataannya maupun perbuatannya.
Misalnya:
a. Dapat dipercaya itu berarti juga jujur, yaitu jujur terhadap
diri sendiri, terhadap anak didik dan terhadap orang lai n terutama yang
menyangkut uang, materi dan lain-lain.
b. Pramuka dapat dipercaya atas kata-katannya, perbuatannya dan
lain sebagainya, apa yang dikatakannya tidaklah suaaatu karangan yang
dibuat-buat.
c. Apabila ia ditugaskan untuk melaksanakan sesuatu, maka
ia dapat dipercaya bahwa ia pasti akan melaksanakannya dengan sebaik-baiknya.
d. Dalam kehidupan sehari-hari dimana dan kapan pun juga
Pramuka dapat dipercaya bahwa ia tidak akan berbuat sesuatu yang tidak baik,
meskipun tidak ada orang yang tahu atau yang mengawasinya.
e. Selalu
menepati waktu yang sudah ditentukan,
Tujuan
adalah mendidik Pramuka menjadi oarnag yang jujur dan yang dapat dipercaya akan
segala tingkah lakunya.
10. Darma kesepuluh : Suci dalam
pikiran Perkataan dan perbuatan
a. Pengertian
1.
Seorang
Pramuka dikatakan matang jiwanya, bila Pramuka itu dalam setiap tingkah
lakunya sudah mengambarkan
laku yang suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan
2. Suci dalam pikiran berate bahwa
Pramuka tersebut selalu melihat dan memikirkan sesuatu itu pada segi baiknya
atau ada hikmahnya dan tidak terlintas sama sekali pemikiran ke arah yang
tidak baik.
3. Suci dalam perkataan setiap apa yang
telah dikatakan itu benar, jujur seerta dapat dipercaya dengan tidak
menyinggung perasaan oeng lain.
4. Suci dalam peerbuatan sebagai akibat
dari pikiran dan perkataan yang suci, maka Pramuka itu harus sanggup dan
mampu berbuat yang baik dan benar untuk kepentingan Negara, bangsa, agama dan
keluarga.
5. Dengan selalu melakukan pikiran, perkataan
dan perbuatan yang suci akan menimbulkan pengertian dan kesadaran menurut
siratan jiwa Pramuka sehingga Pramuka itu memukan dirinya sesuai dengan
tujuan Gerakan Pramuka Antaranya: “…. Menjadi manusia yang berkepribadian dan
berwatak luhur, tinggi metal-moral budi pekerati dan kuat keyakinan
beragamanya…”
b. Pelaksanaan
dalam Hidup Sehari-hari
1. Seorang Pramuka selalu menyumbangkan
pikirannya yang baik, tidak berprasangka, dan tidak boleh mempunyai
sikap-sikap yang teercela dan selalu menghargai pemikiran-pemikiran orang
lain. Sehingga timbul salaing haarga menghargai sesame manusia dalam
kehidupannya sehari-hari.
2. Seorang Pramuka akan selalu
berhati-hati dan berusaha sekuat tenaga untuk mengendalikan diri
terhadap ucapannya, dan menjauhkan diri dari perkataan-perkataan yang tidak
pantas dan menimbulkan ketidak percaayaan orang lain.
3. Seorang Pramuka akan menjadi contoh pribadi
dalam segala tingkah lakunya dan menjauhkan diri dari
perbuatan-perbuatan yang jelek yang terdapat dalam kehidupan masyarakat.
4. Setiap Pramuka mempunyai pegangan hidup
yaitu agama, jelas di sini bahwa Pramuka itu beragama bukan hanya dalam
pikiran dan perkataan belaka, tetapi keberagamaan Pramuka tercermin pula
dalam perbuatan yang nyata.
5. Usaha agar Pramuka itu satu dalam kata dan
perbuatannya.
|
Pengamalan
Kode Kehormatan Pramuka
|
Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka
Kode Kehormatan dilaksanakan dengan :
Menjalankan ibadah menurut agama dan kepercayaan
masing-masing
Membina kesadaran berbangsa dan bernegara
Mengenal , memelihara, dan melestarikan lingkungan beserta
alam seisinya
Memiliki sikap kebersamaan , tidak
mementingkan diri sendiri , baik dalam lingkungan keluarga maupun dalam
kehidupan bermasyarakat , membina persaudaraan dengan pramuka sedunia
Hidup secara sehat jasmani dan rohani
Belajar mendengar , menghargai dan menerima
pendapat / gagasan orang lain , membina sikap mawas diri , bersikap terbuka ,
mematuhi kesepakatan dan memperhatikan kepentingan bersama , mengutamakan
kesatuan dan persatuan serta membina diri dalam upaya bertutur kata dan
bertingkah laku sopan , ramah dan sabar
Membiasakan diri memberikan pertolongan
dan berpartisipasi dalam kegiatan bakti maupun social , membina ketabahn dan
kesabaran dalam menghadapi /mengatasi rintangan dan tantangan tanpa mengenail
sikap putus asa
Kesediaan dan keikhlasan menerima tugas
yang ditawarkan sebagai upaya persiapan pribadi menghadapi masa depan ,
berupaya melatih ketrampilan dan pengetahuan sesuai kemampuanya , riang
gembira dalam menjalankan tugas dan menghadapi kesulitan maupun tantangan
Bertindak dan hidup secara hemat ,
serasi dan tidak berlebihan , teliti , waspada dan tidak melakukan hal yang
mubadzir dengan membiasakan hidup secara bersahaja sebagai persiapan diri
agar mampu dan mau mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi
Mengendalikan dan mengatur diri ,
berani menghadapi tantangan dan kenyataan , berani dalam kebenaran , berani
mengakui kesalahan , memegang teguh prinsip dan tatanan yang benar , taat
terhadap aturan dan kesepakatan
Membiasakan diri menepati janji ,
memenuhi aturan dan ketentuan yang berlaku , kesediaan untuk bertanggung
jawab atas segala tindakan dan perbuatan , bersikap jujur dalam hal perbuatan
maupun materi
Memiliki daya pikir dan daya nalar yang
baik, dalam upaya membuat gagasan dan menyelesaikan permasalahan , berhati –
hati dalam bertindak , bersikap dan berbicara.
|
Mengenali Tanda Alam
|
|||||
TANDA – TANDA ALAM
Pramuka adalah juga pecinta alam lalu saking cintanya maka harus
mengenal tentang alam dan tanda-tandanya. Berikut pengenalan alam sekitar
kita yang sering kita temui saat berkemah :
1. Kabut
Kabut tipis dan rata membumbung tinggi ke atas
berarti kurangnya uap air di udara dan brtanda cuaca akan selalu baik.Cuaca
terang benderang pada pagi hari bertanda buruk pada hari itu, apabila kemarin
ada hujan.Langit yang ditutupi awan kemudian mulai terang pada pagi hari
bertanda cuaca baik.Apabila ada kabut di atas lembah pada pagi hari bertanda
cuaca baik, sedang di gunung akan turun hujan.
2. Awan
Apabila langit diliputi awan yang tebal dan gelap berarti akan turun
hujan yang deras.
3. Matahari
Apabila matahari terbit berwarna merah dan diliputi
garis-garis awan yang kehitaman bertanda ada hujan, apabila berwarna bersih
dan terang dan bertanda hari baik. Matahari terbit dengan warna
kemerah-merahan yang terang bertanda cuaca baik, apabila warna merah
dicampuri garis kekuning-kuningan bertanda hujan lebat.
Apabila matahari terbenam dengan warna
kekuning-kuningan/orange bertanda ada hujan, apabila dengan warna merah muda
atau kekuning-kuningan bertanda baik, warna merah pada matahari terbenam
berarti akan ada angin yang cukup kencang.
4. Bintang
Apabila pada malam hari bintang di langit kelihatan
terang sekali, maka pada malam itu cuaca akan baik, sedangkan bila nampak
suram bertanda cuaca kurang baik/buruk.
5. Bulan
Apabila terlihat terang dan bersinar berarti cuaca
baik, tapi bila bulan diliputi awan yang gelap berarti hujan akan turun.
Apabila ada lingkaran putih (halo) yang melingkari
bulan berarti tidak ada ketentuan cuaca pada hari itu.
6. Binatang
Apabila kita perhatikan naluri binatang dengan seksama, yang ada
hubungannya dengan cuaca maka, kita akan tercengang atas
keganjilan-keganjilan yang dilakukannya dengan cara mereka, antara lain :
1). Laba-laba
Akan bersembunyi bila cuaca akan buruk, dan rajin
mengerjakan sarangnya apabila cuaca baik.
2). Semut
Akan tetap di dalam lubangnya bila cuaca akan buruk,
apabila mereka keluar dan berjalan mondar- mandir bertanda cuaca akan tetap
baik.
3). Lebah
Dengan melihat
sarangnya; pada cuaca baik, mereka berterbangan jauh dari
sarangnya/peternakan.
4). Lalat
Apabila akan
turun hujan mereka akan hinggap di tembok/dinding, sedangkan pada cuaca baik
mereka akan berterbangan kian kemari.
5). Nyamuk
Apabila di pagi hari mereka mengganggu atau
menggigit kita, maka berarti akan turun hujan.
Apabila pada matahari terbenam berterbangan kian
kemari dan terbang berduyun-duyun bertanda cuaca baik.
Apabila selalu terbang di tempat yang gelap/ di
dalam bayang/bayang bertanda cuaca akan buruk/datang hujan.
6). Cacing
Apabila pada malam hari mereka menimbun tanah berbutir-butir di kebun, berarti
akan turun hujan.
7). Lintah
Kita dapat
membuat barometer dari seekor lintah yang ditaruh dalam gelas berisi air,
yaitu : Bila lintah melekat pada gelas di atas permukaan air, maka bertanda
cuaca akan tetap membaik ; Apabila ia berdiam di dasar gelas bertanda cuaca
buruk dalam waktu yang lama ; apabila akan datangtopan maka ia akan melekat
erat-erat di gelas sedang ekornya digerak-gerakkan sekeras-kerasnya.
8). Siput
Pada cuaca
yang baik akan merayap dengan tenang, sedang pada cuaca buruk akan merayap
dengan cepat.
9). Ikan
Akan
melompat-lompat di atas air bila cuaca akan buruk.
10). Katak
Pada cuaca buruk akan berdiam dalam air dan pada
cuaca baik mereka akan duduk di tepi kolam.
Apabila pada
malam hari cuacanya baik di musim kemarau mereka tidak menyanyi maka cuaca
buruk akan datang.
11). Ayam
Pada waktu hujan ayam akan berteduh. Bila hujan tidak akan lama mereka
akan tetap berjalan- jalan dan membiarkan dirinya kehujanan. Apabila mereka
selalu mencakar-cakar tanah berarti hujan akan datang.
12). Bebek / Angsa
Mereka
nampak tidak senang dan selalu menggigit bulunya (memberi lemak), apabila
cuaca akan buruk.
13). Burung Kepinis
Pada
waktu cuaca baik mereka akan terbang tinggi sekali karena serangga tinggi
pula terbangnya.
Apabila terbang rendah sekali
bertanda cuaca buruk akan hujan.
Bila cuaca buruk di pagi hari
maka mereka tidak akan keluar dari sarangnya.
14). Kambing
Apabila
akan turun hujan bau badannya dapat tercium dari jarak yang lebih jauh daripada
ketika cuaca baik.
15). Kelelawar
Mereka akan terbang mulai
senja hari bila cuaca akan baik pada malam hari itu.
Bila
mereka berdiam di dalam goa maka cuaca akan buruk.
16). Asap
Bila
asap naik dengan tegak lurus dan tinggi sekali maka cuaca pada hari itu akan
tetap baik. Apabila asap naiknya
mendatar dengan tanah/rendah maka cuaca akan buruk.Burung
17. Gagak
Apabila hujan akan turun
mereka akan terbang berputar-putar di atas sarangnya.
Tanda-tanda lain apabila cuaca akan buruk :
1. Kucing akan
duduk membelakangi api sambil mengusap-usap kepalanya dengan kaki depannya yang
dibasahi dengan mulutnya.
2. Bila anjing menggali tanah atau
menyembunyikan tulangnya.
3. Burung-burung membasahi bulunya
dengan paruhnya.
4. Bila bau bunga tercium semerbak
sekali.
5. Burung-burung laut terbang menuju
daratan.
Dengan mengenali tanda tanda alam dan sekitar kita, akan terasa jadi
lebih dekat dan nyaman sekaligus menikmati alam ciptaan Tuhan . Semoga
bermanfaat di suatu hari nanti.
|
Pengertian Keanggotaan dalam
Gerakan Pramuka.
|
Sesuai dengan Anggaran Rumah
Tangga Gerakan Pramuka no. 203 tahun 2009, telah diatur tentang pengertian
keanggotaan yang dimaksud adalah anggota dalam Gerakan Pramuka.
Anggota Gerakan Pramuka adalah
perseorangan warga negara Indonesia yang secara sukarela dan aktif
mendaftarkan diri sebagai Anggota Gerakan Pramuka, telah mengikuti program
perkenalan kepramukaan serta telah dilantik sebagai anggota.
Anggota Gerakan Pramuka terdiri atas:
a.
Anggota Biasa
Anggota Biasa Gerakan Pramuka terdiri atas:
1
1. Anggota muda : Siaga, Penggalang, Penegak, dan Pandega
2
2. Anggota dewasa : anggota biasa yang berusia di atas 25 tahun.
Anggota
dewasa terdiri atas:
a.
Anggota Dewasa biasa : anggota dewasa yang masih aktif sebagai
fungsionaris dalam organisasi, yaitu: Pembina, Pelatih, Pembina
Profesional, Pamong Saka, Instruktur Saka, Andalan dan pembantu andalan,
Mabi, Staf/ Karyawan Kwartir.
b.
Anggota Mitra : anggota dewasa yang tidak aktif sebagai
fungsionaris dalam organisasi
b.
Anggota Luar Biasa
adalah warga Negara asing yang menetap untuk sementara Waktu di Indonesia
yang bergabung dan aktif dalam kegiatan kepramukaan.
c.
Anggota Kehormatan
Adalah perorangan yang berjasa luar biasa terhadap Gerakan Pramuka dan
kepramukaan.
Berikut
Skema keangggotaan dalam Gerakan Pramuka :
![]() |
Macam
Tanda Pengenal Pramuka
|
Macam-macam Tanda Pengenal
a. Tanda Umum
Dipakai secara umum oleh semua anggota Gerakan Pramuka yang sudah
dilantik, baik putra maupun putri.
Macamnya : Tanda tutup kepala, setangan / pita leher, tanda pelantikan,
tanda harian, tanda WOSM
b.
Tanda Satuan
Menunjukkan Satuan / Kwartir tertentu, tempat seorang anggota Gerakan
Pramuka bergabung.
Macamnya : Tanda barung / regu / sangga, gugusdepan, kwartir, Mabi,
krida, saka, Lencana daerah, satuan dan lain-lain.
c.
Tanda Jabatan
Menunjukkan jabatan dan tanggungjawab seorang anggota Gerakan Pramuka
dalam lingkungan organisasi Gerakan Pramuka
Macamnya : Tanda pemimpin / wakil pemimpin barung /
regu / sangga, sulung,pratama, pradana, pemimpin / wakil krida / saka, Dewan
Kerja, Pembina, Pembantu Pembina, Pelatih, Andalan, Pembimbing, Pamong Saka,
Dewan Saka dan lain-lain.
d.
Tanda Kecakapan
Menunjukkan kecakapan, ketrampilan, ketangkasan, kemampuan, sikap,
tingkat usaha seorang Pramuka dalam bidang tertentu, sesuai golongan usianya.
Macamnya : Tanda kecakapan umum / khusus,
pramuka garuda dan tanda keahlian lain bagi orang dewasa.
e.
Tanda Kehormatan
Menunjukkan jasa atau penghargaan yang diberikan kepada seseorang atas
jasa, darma baktinya dan lain-lain yang cukup bermutu dan bermanfaat bagi
Gerakan Pramuka, kepramukaan, masyarakat, bangsa, negara dan umat manusia.
Macamnya :
Peserta didik : Tiska, tigor, bintang tahunan, bintang
wiratama, bintang teladan.
Orang dewasa : Pancawarsa, Darma Bakti, Wiratama, Melati,
Tunas Kencana
|
Salam
Pramuka
|
SALAM PRAMUKA
Salam
(Penghormatan) wajib dilakukan bagi semua anggota Pramuka.
Salam
adalah suatu perwujudan dari penghargaan seseorang kepada orang lain atau
dasar tata susila yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.
Fungsi
Salam Pramuka.
Salam
untuk melahirkan disiplin, tata tertib yang mewujudkan suatu ikatan jiwa yang
kuat ke dalam maupun ke luar, yang hanya dapat dicapai dengan adanya saling
menyampaikan penghormatan yang dilakukan secara tertib, sempurna dan penuh
keikhlasan.
Dalam
menyampaikan salam, baik yang memakai topi atau tidak, adalah sama yaitu
dengan cara melakukan gerakan penghormatan.
Salam
Pramuka digolongkan menjadi 3 macam :
2.
Salam Biasa.
Yaitu salam yang diberikan kepada sesama anggota
Pramuka.
2.Salam Hormat.
Yaitu salam yang diberikan kepada seseorang atau
sesuatu yang kedudukannya lebih tinggi.
3.Salam Janji.
Yaitu salam yang dilakukan ketika ada anggota
Pramuka yang sedang dilantik (Dalam pengucapan janji yaitu Tri Satya atau Dwi
Satya)
Untuk
Salam hormat diberikan kepada :
1.
Bendera kebangsaan ketika dalam
Upacara.
2.
Jenasah yang sedang lewat atau
akan dimakamkan.
3.
Kepala Negara atau wakilnya,
Panglima tinggi, para duta besar, para menteri dan pejabat lainnya.
4.
Lagu Kebangsaan.
|
|||
Prinsip
Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan
|
Pendidikan kepramukaan adalah
proses pendidikan yang praktis, di luar lingkungan sekolah dan di luar
lingkungan keluarga yang dilakukan di alam terbuka dalam bentuk kegiatan yang
menarik,menantang, menyenangkan, sehat, teratur dan terarah dengan menerapkan
Prinsip Dasar kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya
adalah terbentuknya watak kepribadian dan akhlak mulia.
Gerakan Pramuka mendidik kaum muda
Indonesia dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan yang
pelaksanaannya diserasikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan
bangsa dan masyarakat Indonesia agar menjadi manusia Indonesia yang lebih
baik, dan anggota masyarakat Indonesia yang berguna bagi pembangunan bangsa
dan negara.
Prinsip Dasar Kepramukaan
(1)
Prinsip
Dasar Kepramukaan adalah:
a. Iman dan takwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
b. Peduli terhadap bangsa
dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya.
c. Peduli terhadap diri pribadi.
d. Taat kepada Kode Kehormatan
Pramuka.
(2)
Prinsip dasar kepramukaan sebagai norma hidup sebagai anggota Gerakan
Pramuka, ditanamkan dan ditumbuhkembangkan kepada setiap peserta didik
melalui proses penghayatan oleh dan untuk diri pribadi dengan bantuan para
Pembina, sehingga pelaksanaan dan pengalamannya dapat dilakukan dengan
inisiatif sendiri, penuh kesadaran, kemandirian, kepedulian, tanggungjawab
serta keterikatan moral, baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota
masyarakat.
(3)
Pada hakekatnya anggota Gerakan Pramuka wajib menerima Prisip Dasar
Kepramukaan, dalam arti:
a. Menaati perintah Tuhan Yang Maha
Esa dan menjauhi laranganNya serta beribadah sesuai tata cara dari agama yang
dipeluknya.
b.
Memiliki kewajiban untuk menjaga dan melestarikan lingkungan sosial,
memperkokoh persatuan, serta menerima kebinekaan dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
c. Memerlukan lingkungan hidup yang
bersih dan sehat agar dapat menunjang dan memberikan kenyamanan dan
kesejahteraan hidup dan karenanya setiap anggota Gerakan Pramuka wajib peduli
terhadap lingkungan hidup dengan cara menjaga, memelihara dan menciptakan
kondisi yang lebih baik.
d. Mengakui bahwa manusia tidak hidup
sendiri, melainkan hidup bersama berdasarkan prinsip peri-kemanusiaan yang
adil dan beradab dengan makhluk lain ciptaan Tuhan, khususnya dengan sesama
manusia.
e. Memahami prinsip diri pribadi
untuk dikembangkan dengan cerdas guna kepentingan masa depan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
Metode Kepramukaan
Adalah suatu cara memberikan
pendidikan watak kepada peserta didik melalui kegiatan kepramukaan.
Pendidikan kepramukaan merupakan proses belajar mandiri yang progresif bagi
kaum muda untuk mengembangkan diri pribadi seutuhnya, meliputi aspek mental, moral,
spiritual, emosional, sosial, intelektual dan fisik, baik bagi individu
maupun sebagai anggota masyarakat maka dibutuhkan suatu Metoda /ketentuan
khusus yang kita sebut Metoda Kepramukaan.
Metode Kepramukaan pada hakekatnya tidak dapat
dilepaskan dari Prinsip Dasar Kepramukaan yang keterkaitanya keduanya
terletak pada pelaksanaan Kode Kehormatan Pramuka. PDK (Prinsip Dasar
Kepramukaan) dan MK (Metode Kepramukaan ) harus dilaksanakan secara terpadu,
keduanya harus berjalan seimbang dan saling melengkapi. Setiap unsur pada
Metode Kepramukaan merupakan subsistem tersendiri yang memiliki fungsi
pendidikan spesifik, yang secara bersama-sama dan keseluruhan saling
memperkuat dan menunjang tercapainya tujuan pendidikan kepramukaan.
Metode kepramukaan merupakan salah
cara belajar interaktif progresif melalui:
a. Pengamalan Kode Kehormatan
Pramuka.
b.
Belajar sambil melakukan.
c. Sistem beregu.
d. Kegiatan yang menantang dan
menarik serta mengandung pendidikan yang sesuai dengan perkembangan rohani
dan jasmani anggota muda.
e. Kegiatan di alam terbuka.
f.
Kemitraan
dengan anggota dewasa dalam setiap kegiatan.
g. Sistem tanda kecakapan.
h. Sistem satuan terpisah untuk putra
dan untuk putri.
i.
Kiasan dasar.
Kesimpulan :
a. PDK
dan MK merupakan ciri khas yang membedakan kepramukaan dari pendidikan lain.
b. PDK
dan MK merupaka dua unsur proses pendidikan terpadu yang harus diterapkan
dalam setiap kegiatan.
c. PDK
dan MK dilaksanakan sesuai dengan kepentingan, kebutuhan situasi dan kondisi
masyarakat.
|
Cara jadi
Pramuka Penggalang
|
BAGAIMANA CARANYA MENJADI
ANGGOTA GERAKAN PRAMUKA
Menjadi anggota Gerakan Pramuka caranya sangat mudah
dan secara umum melalui tahapan sebagai berikut :
Menjadi Pramuka Penggalang
Dari Pramuka Siaga dalam
satu Gugusdepan.
Setelah dilepas dari Perindukan, ia diantar oleh Pembinanya diserahkan
kepada Pembina Penggalang melalui Upacara. Setelah diterima ditempatkan di
suatu regu dengan status sebagai Tamu.
1. Setelah berhasil lulus menyelesaikan Syarat
Kecakapan Umum. Penggalang Ramu, ia dilantik oleh Pembinanya dalam suatu
Upacara dengan mengucapakan janji Tri Satya dan disemati dengan Tanda Tutup
Kepala Penggalang, Tanda Kecakapan Umum Penggalang Ramu serta mendapat Kartu
Tanda Anggota berstatus Pramuka Penggalang.
2. Selanjutnya ia berhak meningkatkan kecakapan umumnya dan meraih kecakapan
khusus sebanyak-banyaknya serta
mengikuti berbagai kegiatan Pramuka Penggalang sampai batas usia Penggalang
berakhir.
Dari Pramuka Penggalang
dalam satu Gugusdepan .
Menyerahkan surat keterangan pindah dari
Gugusdepannya.
1. Diterima dalam suatu upacara ditempatkan dalam suatu regu berstatus
sebagai Tamu.
2. Mengikuti latihan dan menyelesaikan Syarat Kecakapan
Umum (SKU) tingkat Penggalang Ramu . Pakaian yang dikenakan yaitu boleh
memakai seragam pada saat menjadi Pramuka Siaga status sebagai calon
Penggalang Ramu.
3. Setelah berhasil lulus menyelesaikan Syarat
Kecakapan Umum Penggalang Ramu, ia dilantik oleh Pembinanya dalam suatu
upacara dengan mengucapkan janji Tri Satya dan disemati Tanda Tutup Kepala
Penggalang Kecakapan Umum Penggalang Ramu serta mendapat Kartu Tanda Anggota
berstatus Pramuka Penggalang.
4. Selanjutnya ia berhak meningkatkan Kecakapan umumnya dan meraih kecakapan
khusus sebanyak-banyaknya serta mengikuti sebagai kegiatan Pramuka penggalang
sampai batas usia penggalang berakhir.
Dari anak Remaja yang
belum pernah menjadi pramuka Siaga.
Datang ke Gugusdepan dan menyatakan minat menjadi Pramuka.
Diterima dan ditempatkan di pasukan dengan status Tamu.
Mengikuti latihan rutin di pasukan dan menyelesaikan Syarat Kecakapan
Umum (SKU) Penggalang Ramu serta berstatus sebagai calon Penggalang Ramu.
Pakaian bebas rapi dan apabila memakai seragam pramuka belum boleh mengenakan
tutup kepala, setangan leher dan tanda pelantikan.
Bila berhasil menyelesaikan Syarat Kecakapan Umum Ramu, ia akan dilantik
oleh Pembinanya melalui Upacara. Mengucapakan janji Tri Satya dan setelah itu
disemati Tanda Pelantikan, Tanda Kecakapan Umum, tutup kepala dan setangan
leher. Ia telah syah menjadi anggota Gerakan Pramuka kelompok peserta didik
dan akan mendapat Kartu Tanda Anggota (KTA).Selanjutnya ia wajib meningkatkan
kecakapan umum di atasnya dan meraih kecakapan khusus sebanyak-banyaknya
serta mengikuti berbagai kegiatan penggalang sampai batas usia penggalang
berakhir.
Pramuka Penggalang yang usianya lebih dari 15 tahun oleh pembinanya akan
dilepas dalam suatu upacara dan pindah ke golongan Pramuka Penegak.
Pramuka Penggalang yang usianya lebih dari 15 tahun oleh pembinanya akan
dilepas dalam suatu upacara dan pindah ke golongan Pramuka Penegak.
|
K o m p a
s
|
|||||
Kompas adalah alat bantu untuk menentukan arah mata
angin. Bagian-bagian kompas yang penting antara lain :
1. Dial, yaitu permukaan di mana tertera angka dan huruf seperti pada
permukaan jam.
2. Visir, yaitu pembidik sasaran
3. Kaca Pembesar, untuk pembacaan pada angka
4. Jarum
penunjuk
5. Tutup dial dengan dua garis bersudut 45
6. Alat penggantung, dapat juga digunakan sebagai penyangkut ibu jari untuk
menopang kompas pada saat membidik.
![]()
Angka-angka yang ada di kompas dan istilahnya
North
=
Utara
=
0
North
East
=
Timur
Laut
=
45
East =
Timur
=
90
South
East
=
Tenggara
=
135
South
=
Selatan
=
180
South
West
=
Barat Daya
=
225
West
=
Barat
=
270
North
West
=
Barat
Laut
=
325
Cara Menggunakan Kompas
1. Letakkan kompas anda di atas permukaan yang datar. setelah jarum
kompas tidak bergerak lagi, maka jarum tersebut menunjuk ke arah utara
magnet.
2. Bidik sasaran melalui visir dengan kaca pembesar.
Miringkan sedikit letak kaca pembesar, kira-kira 50 di mana
berfungsi untuk membidik ke arah visir dan mengintai angka pada dial.
3. Apabila visir diragukan karena kurang jelas dilihat dari
kaca pembesar, luruskan saja garis yang terdapat pada tutup dial ke arah
visir, searah dengan sasaran bidik agar mudah dilihat melalui kaca pembesar
|
Trik Mudah
Kuasai Semaphore
|
Sebenarnya
ada berbagai macam cara untuk dapat menguasai isyarat semaphore dengan cepat
dan mudah.
Berikut
ini adalah salah satunya, dengan model Jarum Jam, tinggal mengingat angka dan
hurufnya. Selamat mencoba..........
![]() |
|||
Lambang
Gerakan Pramuka
|
Lambang gerakan pramuka adalah tanda pengenal tetap yang mengkiaskan
cita-cita setiap anggota Gerakan Pramuka.
Lambang
tersebut diciptakan oleh Bapak Soehardjo Admodipura, seorang pembina Pramuka
yang aktif bekerja di lingkungan Departemen Pertanian dan kemudian digunakan
sejak 16 Agustus 1961. Lambang ini ditetapkan dengan Surat Keputusan Kwartir
Nasional Gerakan Pramuka No. 06/KN/72 tahun 1972.
Bentuk dan Arti Kiasan
Bentuk lambang gerakan pramuka itu adalah Silhouette tunas kelapa. Arti
kiasan lambang gerakan pramuka :
1. Buah nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal, dan
istilah cikal bakal di Indonesia berarti penduduk asli yang pertama, yang
menurunkan generasi baru. Jadi lambang buah nyiur yang tumbuh itu mengkiaskan
bahwa tiap anggota pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsa
Indonesia.
2. Buah nyiur
dapat bertahan lama dalam keadaan yang bagaimanapun juga. Jadi lambang itu
mengkiaskan bahwa tiap anggota pramuka adalah seorang yang rohaniah dan
jasmaniah sehat, kuat, dan ulet serta besar tekadnya dalam menghadapi segala
tantangan dalam hidup dan dalam menempuh segala ujian dan kesukaran untuk
mengabdi pada tanah air dan bangsa Indonesia.
3. Nyiur dapat tumbuh dimana saja, yang membuktikan
besarnya daya upaya dalam menyesuaikan diri dalam mesy dimana dia berada dan
dalam keadaan bagaimanapun juga.
4. Nyiur tumbuh
menjulang lurus ke atas dan merupakan salah satu pohon yang tertinggi di
Indonesia. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap pramuka mempunyai
cita-cita yang tinggi dan lurus, yakni yang mulia dan jujur, dan dia tetap
tegak tidak mudah diombang-ambingkan oleh sesuatu.
5. Akar nyiur
tumbuh kuat dan erat di dalam tanah. Jadi lambang itu mengkiaskan tekad dan
keyakinan tiap pramuka yang berpegang pada dasar-dasar dan landasan-landasan
yang baik, benar, kuat dan nyata ialah tekad dan keyakinan yang dipakai
olehnya untuk memperkuat diri guna mencapai cita-citanya.
6. Nyiur adalah pohon yang serba guna dari ujung atas
hingga akarnya. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap pramuka adalah
manusia yang berguna, dan membaktikan diri dan kegunaannya kepada kepentingan
tanah air, bangsa dan negara Republik Indonesia serta kepada umat manusia.
Penggunaan Lambang
Lambang gerakan pramuka dapat digunakan pada panji, bendera, papan nama
kwartir dan satuan, tanda pengenal administrasi gerakan pramuka. Penggunaan
tersebut dimaksudkan sebagai alat pendidikan untuk mengingatkan dan
meningkatkan kegiatan gerakan pramuka sesuai dengan kiasan yang ada pada
lambang gerakan pramuka tersebut.
Gambar lambang gerakan pramuka
![]() |
Lambang kepramukaan sedunia (WOSM)
Lencana pramuka adalah ujung panah yang menunjukkan Utara pada peta atau
kompas, ini merupakan arah yang benar serta ke atas. Lambang ini mengingatkan
pramuka agar ia selaras dan selurus dengan jarum sebuah kompas dalam memelihara
cita-cita kepramukaannya, dan menunjukkan jalan dalam melakukan kewajibannya
dalam menolong orang lain.

Tiga ujung
lambang yang seringkali disebut Trefoil (bunga yang berdaun tiga), atau
dinamakan juga dengan nama Perancis Fleur-de-lie atau bunga leli dengan
tiga helai daun mahkotanya yang diikat menjadi satu, menunjukkan tiga pokok
janji pramuka yaitu Tri Satya. Jarum kompas yang menunjuk
ke atas pada mata panah menunjukkan jalan benar yang harus ditempuh pramuka.
Dua bintang bersudut lima menunjukkan sepuluh pokok ketentuan moral atau Dasa
Darma. Dua bintang tersebut diartikan juga sebagai kebenaran dan pengetahuan.
Secara keseluruhan lambang kepramukaan sedunia tampak seperti mata panah
dikelilingi seutas tali yang membentuk lingkaran terikat dengan simpul mati. Ini memberi arti kuat dan eratnya kesatuan dan
persaudaraan kepramukaan sedunia. Mata panah dan talinya berwarna putih, atau
kesucian adalah lambang kebaikan, sedangkan warna ungu tua sebagai dasar
diartikan sebagai kepemimpinan dan semangat suka menolong kepada orang lain.
Dipilihnya mata panah oleh penemu gerakan kepramukaan sedunia sebagai lambang
adalah untuk menunjukkan arah bakti dan persaudaraan pramuka sedunia.
Tanda kepramukaan sedunia
puteri (WAGGGS)

Bunga yang
berdaun tiga atau daun semanggi menunjukkan tiga pokok janji pramuka atau Tri
Satya. Bentuk jarum kompas menunjuk ke atas pada daun yang ditengah menunjukkan
arah yang benar dari pembinaan pramuka puteri sedunia. Bintang bersudut lima
pada daun kiri dan kanan menunjukkan sepuluh pokok ketentuan moral atau Dasa
Darma. Gambar setengah melingkar di bawah trefoil melambangkan api semangat
pengabdian yang selalu menyala di dalam dada setiap pramuka puteri dimanapun
berada.
Lingkaran yang
mengelilingi lambang menunjukkan kesatuan dan persaudaraan pramuka puteri
sedunia. Trefoil berwarna emas menunjukkan matahari yang selalu menyinari
pramuka puteri sedunia, sedangkan latar belakang warna dasar biru cemerlang
berarti kebenaran, kepercayaan, pengabdian, dan kesetiaan.
Pemakaian pada seragam pramuka
Berdasarkan
surat Keputusan Ketua Kwartir Nasional Nomor 064 tahun 2001, Gerakan Pramuka
menyatakan menarik diri dari keanggotaan WAGGGS. Berkaitan dengan pengunduran
diri ini maka logo atau lambang WAGGGS (tanda kepanduan puteri) yang selama ini
terpasang di leher sebelah kanan dari pakaian seragam puteri diganti dengan
pemasangan logo atau lambang WOSM yang ukuran dan bentuknya sama dan seukuran
dengan logo atau lambang Gerakan Pramuka yang dipasang di leher baju sebelah
kiri.
Bikin Sandi Tak Terbaca
|
PESAN RAHASIA
Kadang-kadang kita perlu menyampaikan pesan yang sangat rahasia atau
ingin membuat surprise kepada teman Pramuka yang lain.
Sehingga orang yang tidak berkepentingan denga surat/ pesan tersebut
tidak bisa membacanya karena nampak seperti tidak ada tulisannya.
Caranya sebagai berikut :
Alat dan bahan
Mangkuk, cangkir, kertas tulis polos, pupen cina (Pit), buah jeruk nipis,
obat merah atau air perasan daun pacar cina dan kapas.
2. Caranya :
Tuangkan setengah cangkir air ke dalam
mangkuk dan tambahkan 10 tetes obat merah atau air perasan daun pacar cina,
lalu aduk sampai rata.
Potong jeruk nipis dan peras ambil airnya.
Ambil kertas tulis polos yang bersih dan tuliskan
pesan rahasia dengan “tintanya” air jeruk ipis dan “pulpennya” adalah pit
Setelah selesai menulis, keringkan tulisan tadi hingga kering benar.
Cara membacanya adalah usapkan kapas yang
sudah dicelup air yang dicampur obat merah tadi pada permukaan kerta
|
|||
Pionering
|
Bidang Tali
Temali
Dalam tali temali kita sering mencampuradukkan antara tali, simpul dan
ikatan. Hal ini sebenarnya berbeda sama sekali. Tali adalah bendanya. Simpul
adalah hubungan antara tali dengan tali. Ikatan adalah hubungan antara tali
dengan benda lainnya, misal kayu, balok, bambu dan sebagainya.
Macam simpul dan kegunaannya
1. Simpul ujung tali
Gunanya agar tali pintalan pada ujung tali tidak mudah lepas
2. Simpul mati
Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besar dan tidak licin
3. Simpul anyam
Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan
dalam keadaan kering
4. Simpul anyam berganda
Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam
keadaan basah
5. Simpul erat
Gunanya untuk memendekkan tali tanpa pemotongan
6. Simpul kembar
Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besarnya dan dalam
keadaan licin
7. Simpul kursi
Gunanya untuk mengangkat atau menurunkan benda atau orang pingsan
8. Simpul penarik
Gunanya untuk menarik benda yang cukup besar
9. Simpul laso
Untuk gambar macam-macam simpul dapat dilihat di bawah ini
![]() ![]()
Macam Ikatan dan Kegunaannya
1.
Ikatan pangkal
Gunanya untuk mengikatkan tali pada kayu atau tiang, akan tetapi
ikatan pangkal ini dapat juga
digunakan untuk memulai suatu ikatan.
2.
Ikatan tiang
Gunanya untuk mengikat sesuatu sehingga yang diikat masih dapat
bergerak leluasa misalnya untuk mengikat leher binatang supaya tidak
tercekik.
3.
Ikatan jangkar
Gunanya untuk mengikat jangkar atau benda lainnya yang berbentuk ring.
4.
Ikatan tambat
Gunanya untuk menambatkan tali pada sesuatu tiang/kayu dengan
erat, akan tetapi mudah untuk melepaskannya kembali. Ikatan tambat ini
juga dipergunakan untuk menyeret balik dan bahkan ada juga dipergunakan
untuk memulai suatu ikatan.
5.
Ikatan tarik
Gunanya
untuk menambatkan tali pengikat binatang pada suatu tiang, kemudian
mudah untuk membukanya
kembali. Dapat juga untuk turun ke jurang atau pohon.
6.
Ikatan turki
Gunanya
untuk mengikat sapu lidi setangan leher
7.
Ikatan palang
8.
Ikatan canggah
9.
Ikatan silang
10. Ikatan kaki
tiga
Untuk
gambar macam-macam ikatan dapat dilihat di bawah ini.
![]() ![]() |
Tanda Kecakapan
Khusus (TKK )
|
![]() ![]() ![]() ![]() |
Menaksir
Berat
|
Tehnis Menaksir Berat
Untuk mengetahui berat diperlukan salah satu barang yang telah kita ketahui
beratnya misalkan botol berisi air. Gambar penaksiran beratnya sebagai
berikut :
![]()
dimana :
X = berat yang ditaksir
Y = berat yang diketahui
Rumus :
X = Y x
Penulis : Kakak Drs. Ringsung Suratno, M.Pd
|
Menaksir
Tinggi
|
Tehnik
Menaksir Tinggi
Metode yang dipergunakan dalam menaksir tinggi ada bermacam-macam sesuai
dengan kondisi yang ada. Untuk metode penaksiran tinggi dapat diberikan
sebagai berikut :
1.
Metode Setigiga
![]() Keterangan :
X = Tinggi
yang ditaksir
C = Tinggi
tongkat
A = Jarak
tongkat dan tinggi yang diukur
B = Jarak
tongkat dan pengamat
Rumus
perhitungan
X = C (A+B)
B
Dapat pula dilakukan dengan metode segitiga berikut :
![]()
Rumus :
X = A
Keterangan :
X = Tinggi yang ditaksir
A = Jarak dengan pengamat
2.
Metode bayangan
Dapat dilakukan apabila ada sinar matahari dan keadaan memungkinkan.
![]()
Keterangan :
A = Tinggi tongkat
B = Tinggi yang ditaksir
A’= Bayangan tongkat
B’= Bayangan tinggi yang ditaksir
Rumus :
B = D x A
A
|
Sistem
among.
|
1. Sistem pendidikan dalam Gerakan
Pramuka berlandaskan Sistem Among.
2. Sistem Among merupakan proses
pendidikan yang membentuk anggota Gerakan Pramuka berjiwa merdeka, disiplin,
dan mandiri dalam kerangka saling ketergantungan antar manusia.
3. Pendidikan Kepramukaan jika
ditinjau dari hubungan antara anggota dewasa dengan anggota muda bersendikan
Sistem Among.
4. Sistem Among pada Gerakan Pramuka
berarti mendidik anggota Gerakan Pramuka menjadi insan merdeka jasmani,
rohani dan pikirannya, disertai rasa tanggung jawab dan kesadaran akan
pentingnya bermitra dengan orang lain.
5. Sistem Among mewajibkan anggota
Gerakan Pramuka melaksanakan prinsip-prinsip kepemimpinan sebagai berikut:
a. Ing ngarso sung tulodo, maksudnya di depan menjadi
teladan.
b. Ing madya mangun karso, maksudnya di tengah
membangun kemauan.
c. Tut wuri handayani, maksudnya dari belakang memberi
dorongan dan pengaruh yang baik kea rah kemandiriaan.
6. Dalam melaksanakan tugasnya
anggota dewasa wajib bersikap dan berperilaku berdasarkan:
a. kasih-sayang, kejujuran, keadilan, kepatutan,
kesederhanaan, kesanggupan berkorban dan rasa kesetiakawanan sosial.
b. Disiplin disertai inisiatif dan tanggung jawab
terhadap diri sendiri, sesama manusia, negara dan bangsa, alam dan lingkungan
hidup, serta bertanggung-jawab kedada Tuhan Yang Maha Esa.
7. Hubungan anggota dewasa dengan
anggota muda merupakan hubungan khas, yaitu setiap aggota dewasa wajib
memperhatikan perkembangan anggota muda secara pribadi agar pembinaan yang
dilakukan sesuai dengan tujuan Gerakan Pramuka.
8. Anggota dewasa berupaya secara
bertahap menyerahkan pimpinan kegiatan sebanyak mungkin kepada anggota muda,
untuk selanjutnya anggota dewasa secara kemitraan memberi semangat, dorongan
dan pengaruh yang baik.
|
|
Pusat
Pendidikan dan Latihan Gerakan Pramuka & Struktur Organisasi
|
Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Gerakan Pramuka kita singkat dengan Pusdiklat adalah Lembaga pendidikan dan
pelatihan yang merupakan bagian integral dari kwartir sebagai wadah dan
satuan pelaksana pendidikan dan pelatihan kepramukaan di tingkat Kwartir
Nasional, Daerah dan Cabang.
Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Gerakan Pramuka juga dapat memberikan pelayanan pendidikan dan pelatihan
kepramukaan bagi masyarakat.
Pusdiklat
mempunyai tugas, pokok dan fungsi sebagai berikut:
Tugas Pokok Pusdiklat bertugas:
a.
Menjabarkan kebijakan pendidikan dan pelatihan kepramukaan yang ditetapkan
oleh Kwartir.
b.
Melaksanakan program pendidikan dan pelatihan kepramukaan.
c. Membina
dan mengkoordinasikan secara fungsional penyelenggaraan program pendidikan dan
pelatihan kepramukaan Pusdiklat di bawahnya ( bagi Pusdiklatnas dan
Pusdiklatda )
Fungsi
a.
Menyusun standar kompetensi peserta didik sesuai dengan jenjang dan
golongannya.
b.
Menyusun standar kompetensi tenaga pendidik kepramukaan.
c.
Menyusun standar sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan kepramukaan.
d.
Menyusun kurikulum, materi, metode pendidikan dan pelatihan serta metode
penilaian pendidikan dan pelatihan kepramukaan.
e.
Menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan kepramukaan.
f. Menilai
dan mengembangkan program pendidikan dan pelatihan kepramukaan. (
Pusdiklatnas )
g.
Mengembangkan sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan kepramukaan. (
Pusdiklatnas ).
Wewenang
a.
Menyelenggarakan berbagai program pendidikan dan pelatihan kepramukaan
sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya.
b.
Mengeluarkan ijazah dan sertifikat pendidikan dan pelatihan kepramukaan
sesuai kewenangannya yang ditandatangani oleh Kepala Pusdiklat
dan Ketua Kwartir Gerakan Pramuka.
c.
Melaksanakan surat-menyurat sesuai dengan kewenangannya
Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Gerakan Pramuka berada di tingkat nasional di singkat PUSDIKLATNAS, daerah
disingkat PUSDIKLATDA dan Cabang disingkat PUSDIKLATCAB .
Pusdiklat dipimpin oleh seorang Kepala
yang dipilih dari para Pelatih Pembina Pramuka, melalui musyawarah pelatih
yang diselenggarakan sebelum Musyawarah Kwartir. Kepala Pusdiklat terpilih
sekaligus secara ex-officio merangkap menjadi Andalan Kwartir.
Pusdiklat memiliki Badan
Pertimbangan Pendidikan dengan tugas pokok :
1. Memberikan pertimbangan terhadap
pengembangan kurikulum dan metode pendidikan dan pelatihan kepramukaan.
( Pusdiklatnas )
2. Memberikan pertimbangan terhadap
penerapan kurikulum dan metode pendidikan dan pelatihan kepramukaan
serta jaminan mutu dalam berbagai kegiatan kepramukaan.
3. Memberi masukan hasil pengkajian
tentang nilai-nilai kearifan lokal dan keterampilan muatan lokal
4. Bertanggungjawab kepada Kepala
Pusdiklat.
Administrasi rutin Pusdiklat
dikelola tersendiri sesuai dengan tupoksi masing masing bidang yang ada di
Pusdiklat. Sedangkan administrasi yang bersifat keluar tetap bersandar pada
Bagian Tata Usaha Kwartir. Dalam Strukturnya Kepala Pusdiklat
bertangungjawab kepada Ketua Kwartirnya.
Organisasi dan Tata Kerja
Pusdiklat diatur dengan Surat Keputusan sebagai berikut :
1. SK Kwartir Nasional : Nomor
177 Tahun 2010 Tentang Petunjuk Penyelenggaraan Organisasi Dan Tata
Kerja Pusat Pendidikan Dan Pelatihan Gerakan Pramuka Tingkat Nasional
2. SK Kwartir Nasional : Nomor
178 Tahun 2010 Tentang Petunjuk Penyelenggaraan Organisasi Dan Tata
Kerja Pusat Pendidikan Dan Pelatihan Gerakan Pramuka Tingkat Daerah.
3. SK Kwartir Nasional : Nomor 179
Tahun 2010 Tentang Petunjuk Penyelenggaraan Organisasi Dan Tata Kerja
Pusat Pendidikan Dan Pelatihan Gerakan Pramuka Tingkat Cabang.
STRUKTUR ORGANISASI PUSDIKLAT
![]() ![]() ![]() |
Peta
Panorama
|
Tujuan dari pembuatan peta panorama ini adalah untuk
menggambarkan keadaan suatu daerah dengan range atau sudut pandang tertentu.
Peralatan yang perlu dipersiapkan dalam pembuatan peta panorama ini
adalah :
1.
Pensil Teknik 2B
2.
Penggaris panjang
3.
Kertas buffalo
4.
Kompas bidik
5.
Meja kerja
Yang harus diperhatikan dalam pembuatan peta panorama ini adalah :
1. Arah Pandang atau Sudut Pandang
Batas sudut pandang yang diberikan dalam pembuatan peta panorama dapat berupa
satu sudut atau dua sudut sebagai arah untuk penggambaran panorama atau
pemandangannya. Untuk dua sudut pandang tidak akan menjadi masalah yang
berarti karena kita tinggal membidik sudut yang telah ditetapkan tersebut
untuk batas penggambaran panorama. Untuk satu sudut pandang maka untuk
menentukan batas sudut pandang yang akan kita gunakan untuk menggambar
panorama kita harus menambahkan sudut tersebut dengan 30 untuk daerah
kanan dan mengurangi sudut tersebut dengan 30 untuk daerah kiri.
Kemudian baru menggambar peta panoramanya.
2. Penggambaran Batas Daerah
Setelah diketahui batas daerah yang akan digambar, maka langkah selanjutnya
adalah membuat sket batas daerah satu dengan daerah lainnya, antara satu
perbukitan dengan perbukitan atau perumahan dan lain sebagainya. Untuk
penggambaran sket ini dibuat setipis mungkin karena hanya untuk pembatas
dalam pembatas dalam penafsiran nanti.
3. Pembuatan Arsiran
Untuk pembuatan arsiran ini merupakan tahapan penting dalam membuat peta
panorama. Yang perlu diperhatikan adalah untuk daerah yang dekat dengan
pandangan kita maka arsirannya dibuat berdekatan sekali,
demikian seterusnya sampai pada daerah terjauh atau lapis paling atas dibuat
renggang. Arsiran horisontal dipergunakan untuk daerah lautan, arsiran tegak
atau vertikal untuk gunung, sedangkan untuk daerah yang landai (seperti
perumahan, pepohonan) maka arsirannya dibuat agak miring (mendekati
horisontal), untuk daerah yang agak curam (seperti perbukitan atau jurang terjal)
maka arsiran dibuat miring mendekati tegak.
4. Pembuatan Arah Utara
Arah
utara ini diperlukan untuk mengetahui posisi menggambar kita dan juga
sekaligus sebagai koreksi apakah arah yang digambar itu sudah benar. Biasanya
arah utara dibuat pada posisi pojok kiri atas dengan gambar anak panah dan
arahnya disesuaikan dengan arah kompas
5. Penulisan Sudut Batas dan Keterangan Batas
Untuk sudut pandang sebelah kiri dan kanan hendaknya dicantumkan sekaligus
dengan keterangan gambar yang sesuai dengan keadaan kemudian jangan lupa
untuk memberikan penomeran pada masing-masing daerah sehingga mempermudah
untuk pemberian keterangan nantinya.
Untuk lebih jelasnya kita lihat contoh berikut ini.
![]() |
Trik cepat
hapal morse
|
Kadang
kita kesulitan menghapal atau mengingat kembali isyarat morse, padahal besok
mau ikut lomba Galang apalagi jarang berlatih secara periodic. Berikut ini
tips menghapal morse dengan cepat. Lihat gambar di bawah ini :
![]() |
Menaksir
lebar
|
![]()
Menaksir Lebar
Metode menaksir lebar yang dapat dipergunakan antara lain :
1. Melempar Tali
Cara ini bisa dikatakan mudah apabila sungai atau lebar yang diukur tidak
terlalu lebar sehingga mudah untuk melemparkan tali ke seberang. Kemudian
tali yang ditandai untuk mengukur tersebut diukur panjangnya.
2. Cara Segitiga
Cara ini digambarkan sebagai berikut :
![]()
Rumus
:
Jika A = B maka
C = D
dimana C adalah lebar sungai yang dapat diukur dari panjang D
atau cara segitiga berikut :
![]() |
No comments:
Post a Comment